KOMPAS.com - Asam lambung naik saat tidur sudah tentu mengganggu kenyamanan tidur, bahkan bisa membuat kita susah tidur lagi.
Asam lambung yang naik bisa terjadi karena saat berbaring, kurangnya gravitasi membuat asam lambung tertahan lebih lama di kerongkongan.
Asam lambung yang naik di malam hari ini juga dipengaruhi oleh penurunan kemampuan menelan dan produksi air liur yang berkurang saat tidur. Air liur, yang mengandung bikarbonat untuk menetralkan asam lambung, menjadi kurang efektif.
Semakin lama asam lambung berada di kerongkongan, semakin parah gejala seperti mulas, dan risiko aspirasi atau tersedak meningkat.
Banyak orang yang "langgangan" sakit pencernaan sering mengamati bahwa gejalanya muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.
Dokter atau ahli gizi mungkin akan menyarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindari konsumsi makanan atau minuman tertentu. Misalnya saja makanan berminyak, pedas, mengandung garam tnggi, kafein, atau pun alkohol.
Baca juga: Tanda-tanda Asam Lambung Tinggi, Jangan Diabaikan
Memberikan lebih banyak waktu bagi pencernaan dan pengosongan lambung dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan, terutama saat malam hari.
Untuk itu pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan setidaknya tiga jam sebelum tidur untuk membantu mengurangi asam lambung naik.
Pakaian yang ketat, terutama di sekitar pinggang dan area perut, akan menambah tekanan pada perut. Hal ini dapat mendorong isi perut kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan nyeri ulu hati atau gejala GERD lainnya.
Untuk membantu mengurangi gejala GERD, kenakan pakaian yang longgar dan nyaman di pinggang.
Sebagai alternatif dari berbaring rata, coba memanfaatkan gravitasi untuk mengatasi gejala asam lambung yang naik di malam hari.
Meninggikan kepala dengan bantal tambahan atau menjaga posisi tempat tidur pada sudut tertentu dapat membantu mengurangi gejalanya.
Baca juga: Cara Meningkatkan Kualitas Tidur bagi Penderita Asam Lambung
Merokok diidentifikasi sebagai faktor risiko utama untuk perkembangan GERD, dan lebih dari itu, dapat memperparah gejala pada penderita.
Jika kamu seorang perokok, menghentikan kebiasaan merokok dapat menjadi langkah yang efektif untuk meredakan gejala asam lambung naik ini secara alami.
Kelebihan berat badan, terutama di bagian perut, dan peningkatan jaringan lemak dianggap sebagai faktor risiko terjadinya asam lambung yang naik.
Beberapa peneliti telah mencatat bahwa kelebihan berat badan, terutama di daerah perut, dapat memicu gejala GERD karena:
Baca juga: 9 Gejala GERD Kambuh, Pantang Diabaikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.