Sebaliknya, kita harus mempertimbangkan kembali bagaimana berbagai aspek kehidupan dapat saling memberi semangat dan menumbuhkan energi positif.
Menurut Gulati, orang yang “paling bahagia” tidak mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya, melainkan keharmonisan.
Adanya kesinambungan antara rutinitas pribadi dan profesional bisa menciptakan kehidupan yang lebih membumi dan memuaskan, kata Gulati.
Tujuannya adalah untuk menemukan area kompromi dan sinergi.
Misalnya, membangun hubungan yang bermakna dengan rekan kerja untuk merasa lebih termotivasi di tempat kerja.
"Seperti halnya menjadi sukarelawan untuk proyek yang memanfaatkan minat atau pengalaman pribadi Anda," jelas Gulati.
Baca juga: Gaya Hidup Work Life Balance, Ini yang Perlu Kamu Ketahui
Manfaatnya tidak terbatas jika kita dapat menemukan makna soal apa yang dilakukan di kantor.
Penelitian menunjukkan, kenaikan gaji dan promosi lebih sering terjadi pada orang-orang yang menganggap pekerjaannya bermakna.
Selain itu, para pekerja tersebut juga cenderung lebih tangguh, termotivasi, dan bekerja lebih keras dibandingkan rekan-rekan mereka.
Dengan kata lain, menggabungkan kehidupan pribadi dan profesional dapat menghasilkan karier yang lebih bahagia dan sukses.
Baca juga: Cara Cerdas Negosiasi Naik Gaji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.