Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Masyarakat Indonesia Lebih Suka Traveling secara Mandiri

Kompas.com - 18/12/2023, 17:59 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Pada perjalanan domestik mau pun internasional ditemukan peningkatan sekitar 31 persen pada periode YTD November 2023 dibanding periode yang sama di tahun 2022.

"Menurut data kami, open border yang dimulai Kuartal-III atau bahkan Kuartal-IV 2022, serta relaksasi aturan perjalanan di masa pasca pandemi membuat adanya peningkatan demand pariwisata di tahun 2023," ucap Prilyanti Maulydia, Department Head of Premium Partnership BNI Card Business.

Baca juga: Hobi Gen Z dari Belanja Online, Olahraga, hingga Traveling 

Kekhawatiran keterbatasan transaksi

Meningkatnya tren traveling secara mandiri rupanya turut memberikan kekhawatiran bagi para wisatawan atau masyarakat Indonesia

Khususnya pada faktor keterbatasan bertransaksi terkait pembayaran di beberapa destinasi tujuan mereka.

Berdasarkan data yang sama, sebanyak 72 persen wisatawan Indonesia masih memiliki kekhawatiran terkait pembayaran sebelum melakukan perjalanan.

Hal ini dapat berkontribusi dalam memicu stres bagi mereka yang belum berpengalaman dalam pembayaran digital, dan yang merasa perlu membawa uang tunai serta mencari tempat penukaran uang dan ATM.

Saat ini pun, pembayaran dengan metode contactless telah menjadi pilihan di banyak negara di seluruh dunia. Hal ini juga turut didukung temuan BNI bahwa transaksi contactless menjadi salah satu fitur yang sangat digemari.

"Traveler membutuhkan pola travel yang seamless dan simpel. Permintaan untuk migrasi ke kartu contactless pun semakin besar," tambah Prilyanti.

Di kesempatan yang sama, Marischka turut berbagi pengalamannya menggunakan pembayaran dengan kartu contactless di luar negeri.

"Di banyak negara, sekarang hampir tidak perlu tukar dengan mata uang negara tersebut kalau kita punya kartu Visa contactless. Misalnya Singapura, penggunaan pembayaran dengan kartu contactless sudah sangat luas. Mulai dari food court sampai MRT bisa tinggal tap."

"Di Jepang juga sudah ada taksi yang bisa menerima pembayaran dengan kartu Visa contactless. Kan kalau di sana, kita nggak bisa berhenti lama-lama. Kalau harus cari-cari uang cash dulu suka ribet. Dengan kartu contatcless ini tinggal tap, lalu turun,” tuturnya.

Terkait hal ini, Riko menambahkan, metode pembayaran contactless di negara-negara Asia Pasifik seperti Singapura dan Australia sudah hamper 100 persen.

Secara global sendiri, acceptance contactless sudah lebih dari 50 persen. Metode contactless ini sangat nyaman digunakan selain untuk bertransaksi juga untuk transportasi.

"Metode Visa contactless sudah diterima untuk pembayaran transit di lebih dari 150 kota. Tahun lalu, kita sudah mencapai 1 miliar transaksi untuk transportasi, seperti di MRT," tutup Riko.

Baca juga: Apakah Fitur Contactless di Kartu Kredit Aman? Simak Penjelasan Visa Indonesia 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com