KOMPAS.com - Bersepeda sejauh 1.000 kilometer (km) bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan. Termasuk bagi para lanjut usia (lansia).
Hal itulah yang dibuktikan oleh dr Sadi Hariono, MMRS. Laki-laki berusia 60 tahun ini menjalani gowes 1.000 km Jakarta-Malang, Jawa Timur, pada penghujung 2023.
Baca juga: Komunitas hingga Atlet Kunjungi Pabrik Sepeda Polygon dan Gowes Bareng
"Kami ini ingin mempromosikan kesehatan agar masyarakat Indonesia terutama bagi lansia tetap menjaga kesehatan, salah satunya dengan konsisten berolahraga," tutur dr Sadi, lewat keterangan resmi, Minggu (31/12/2023).
Ditemani sang istri, Endang Sadi, dan ketiga rekannya yaitu dr Santoso Yuwono, dr Johan Bastian, dan Tri Subagio dari RS Prima Husada, ia mengawali perjalanan gowesnya dari Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/12/2023).
Mereka bakal melewati rute Jakarta-Bandung-Purwokerto-Yogyakarta-Trenggalek-Malang, dengan titik pemberhentikan di setiap 200 km. Kegiatan ini ditargetkan rampung pada Rabu (3/1/2024).
"Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan bisa memberi motivasi para usia lanjut harus tetap semangat dan optimis agar tetap bisa berkarya," tambahnya.
Baca juga: Memilih Lampu Sepeda untuk Gowes di Malam Hari
Jarak tempuh 1.000 km yang dilintasi pun tentu sudah dipikirkan secara matang.
Persiapan fisik yang dilakukan jelang gowes 1.000 Km Jakarta-Malang meliputi memastikan asupan makanan yang sehat, serta memantau denyut jantung (heart rate) agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
"Dinikmati saja karena sudah diniatkan. Mungkin ada beberapa kendala yang bisa menjadi hambatan seperti kondisi cuaca hujan dan macet selama perjalanan," tuturnya.
Baca juga: 2.100 Km dari Jakarta ke Ngada-NTT Pakai Sepeda Bambu Spedagi
Pengalamannya selama pandemi Covid-19, bersepeda sudah menjadi aktivitas fisik yang rutin dilakukannya bersama peserta gowes yang lain.
"Kami memilih bersepeda karena bisa dilakukan mandiri, menghirup udara pagi hari,” tutur Endang, istri dr Sadi.
Bersepeda kala pandemi sering dilakukan pada dini hari, sekitar pukul 04.30 WIB , dengan tetap mengenakan masker.
Bermula dari gowes dalam jarak pendek hingga kini mencapai ratusan kilometer dalam sehari, kebugaran tubuh dan kemampuan bersepeda pun terus ditingkatkan seiring waktu.
Banyak manfaat dari rutin bersepeda yang sudah dirasakan, mulai dari tubuh makin bugar meski sudah memasuki masa pensiun, hingga lebih "kebal" terhadap infeksi penyakit.
Lebih lanjut, para pesepeda ini juga kerap memantau kondisi tubuhnya agar hobinya itu tak membahayakan kesehatan.
Baca juga: Memilih Lampu Sepeda untuk Gowes di Malam Hari
Kelima peserta yang ikut gowes terdiri dari Alumni FKUB, khususnya Angkatan ’82. Mereka mempersembahkan kegiatan bersepada bertajuk “Alumni Tangguh 1000 Km Kaki Mengayuh”.
Pada formasi gowesnya, alumni Angkatan ’82 diwakili oleh dr Sadi Hariono dan dr Santoso Yuwono, diiringi oleh tiga personel lainnya yakni Ibu Endang Sadi (Manager), dr Johan Bastian (Road Captain), dan Bpk. Tri Subagio (Mechanic) dalam gowes Jakarta-Malang.
Agenda gowes Jakarta-Malang ini juga tak lepas dari peran komunitas bersepeda RS Prima Husada yang didirikan dr Sadi, PCC (RS Prima Husada Cycling Club).
Sebagian besar anggota PCC merupakan tenaga kesehatan yang berupaya menyeimbangkan antara kesibukan melayani pasien dengan menjaga kesehatan diri pribadi.
Baca juga: Biaya Haji Mahal, Pria Asal Kepri Putuskan Gowes ke Arab Saudi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.