Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Introvert dan Ekstrovert pada Keseharian

Kompas.com - 07/01/2024, 20:14 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Perbedaan introvert dan ekstrovert yang terlihat pada pribadi seseorang terkadang sangat menonjol, karena keduanya adalah sisi spektrum yang berbeda.

Terkadang, banyak orang mendefinisikan introvert sebagai seseorang dengan pribadi yang lebih pemalu atau tertutup, sementara ekstrovert lebih terbuka. Padahal, kenyataannya lebih kompleks dari itu.

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Memilih Karier Sesuai Kepribadian

Banyak anggapan yang justru keliru. Namun yang terpenting, tidak ada yang lebih baik atau yang lebih buruk di antara dua kepribadian itu.

"Ketika kita berpikir tentang introvert dan ekstrovert, banyak dari kita yang memiliki anggapan yang sudah terbentuk sebelumnya," kata psikolog kesehatan Grace Tworek, PsyD, seperti dikutip dari Cleveland Clinic.

Perbedaan introvert dan ekstrovert

Introvert

Secara umum, Tworek menjelaskan, mereka yang berkepribadian introvert cenderung lebih nyaman dan bersemangat ketika sendirian. Mereka lebih sering menemukan sisi terbaik dirinya ketika sendiri.

Ilustrasi introvert.PEXELS/TRANMAUTRITAM Ilustrasi introvert.

Para introvert butuh waktu untuk bisa berbaur dengan yang lain dan membagikan isi pemikirannya. Mereka juga senang aktivitas yang dilakukan sendiri, seperti lari atau makan siang sendiri.

Berikut beberapa ciri-ciri introvert, seperti dilansir dari Cleveland Clinic dan Mind Body Green:

  • Pendengar yang baik
  • Menikmati waktu sendiri
  • Menghindari konflik
  • Lebih suka pertemuan kecil yang intim daripada pertemuan besar
  • Mempertimbangkan keputusan dengan hati-hati
  • Berpotensi terstimulasi secara berlebihan oleh gangguan eksternal seperti keramaian, kebisingan, dan lingkungan yang kacau
  • Suka refleksi diri
  • Senang bergelut di dalam pikiran sendiri

Baca juga: 10 Pekerjaan yang Cocok untuk Kepribadian Introvert

Ekstrovert

Berkebalikan dengan introvert, mereka yang ekstrovert cenderung mendapatkan energi dari dunia luar dan lebih nyaman berada di tengah kelompok besar.

Ilustrasi ekstrovert.UNSPLASH/KE ATLAS Ilustrasi ekstrovert.

Mereka senang memecahkan masalah bersama orang lain dan bahkan mungkin merasa lebih berenergi saat berada di sekitar orang lain.

"Ekstrovert adalah tipe orang yang setelah seharian bekerja, mungkin ingin pergi makan malam dengan teman-teman atau ingin bertemu sekadar minum bareng," ucapnya.

Baca juga: 6 Keuntungan Punya Pasangan Ekstrovert

Para ekstrovert sering dipandang sebagai pemimpin yang baik dan memerlukan waktu lebih singkat untuk mengambil keputusan. Hal ini terkadang memberikan keuntungan, tetapi juga kekurangan di waktu lainnya.

Ciri-ciri ekstrovert:

  • Menikmati bekerja dalam kelompok
  • Senang mencoba hal baru
  • Cenderung impulsif
  • Komunikatif dan ekspresif
  • Mudah berteman, memiliki beberapa kelompok pertemanan dan ketertarikan berbeda
  • Merasa energi lebih cepat habis ketika terlalu banyak menghabiskan waktu sendiri
  • Lebih fokus dengan hal-hal eksternal dan mencari koneksi
 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Ilustrasi sahabat.UNSPLASH/HELENA LOPES Ilustrasi sahabat.

Namun, ketika bicara tentang perbedaan introvert dan ekstrovert, rupanya bukan berarti kita memiliki semua ciri-ciri kepribadian yang ada dalam diri kita.

Misalnya, pada beberapa waktu kita mungkin lebih menonjolkan kepribadian ekstrovert, seperti menginisiasi rapat dan bicara di tengah kelompok saat berada di kantor, sementara pada waktu lainnya mungkin lebih tertutup, seperti senang menghabiskan waktu sendiri saat berada di rumah dan hanya punya kelompok pertemanan yang kecil.

Baca juga: Orang Ekstrovert Juga Bisa Depresi, tapi...

Jika setelah menimbang-nimbang sepertinya kamu punya dua kualitas kepribadian itu atau berada di tengah-tengah, maka kemungkinan kepribadianmu adalah ambivert.

Mereka yang ambivert bisa berbaur dalam kelompok sosial, tetapi juga senang menghabiskan waktu sendiri. Kemampuan mendengar mereka juga baik, tetapi juga mudah bergabung dalam perbincangan bersama orang lain.

Psikiater ternama Carl Jung adalah orang pertama yang mengemukakan konsep "introvert" dan "ekstrovert", meskipun ia tidak memberikan nama untuk orang-orang yang berada di tengah-tengah kedua tipe kepribadian ini, melainkan Kimball Young pada 1920-an.

Kepada Mind Body Green, terapis hubungan Ken Page, LCSW mengatakan bahwa hampir semua orang sesungguhnya adalah ambivert pada tingkat tertentu.

Ada beberapa tes yang dapat diambil untuk mengetahui apakah kita introvert, ekstrovert, atau justru ambivert. Namun, salah satu cara termudahnya adalah melakukan introspeksi diri.

"Mulailah dengan berefleksi terhadap pengalaman-pengalaman pribadi kita dan kapan kita merasa paling nyaman. Tidak ada jawaban yang salah, ini hanya preferensi pribadi dan mencari tahu yang terbaik bagi diri kita," kata Tworek.

Baca juga: 3 Hambatan dari Hubungan Percintaan Introvert-Ekstrovert

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, kita bisa saja berubah, misalnya dari ektrovert menjadi introvert, atau sebaliknya. 

Hal terpenting adalah menyadari hal-hal yang ingin kita ubah dan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com