Meski sering disebut lebih sehat, makanan rumahan juga bisa mengandung kalori tinggi. Karenanya biasakan memasak dengan cara yang lebih sehat:
Hindari menggoreng makanan, lebih baik panggang, kukus, atau rebus
Panggang, bakar, atau tumis makanan dengan minyak sehat seperti minyak zaitun extra virgin (EVOO).
Pilih potongan daging tanpa lemak.
Makan lebih banyak ikan.
Buang kulit ayam atau kalkun.
Hindari breading, keju, dan saus salad yang kental.
Perbanyak sayuran dan biji-bijian.
Czerwony merekomendasikan untuk menerapkan pola makan Mediterania. Ini dapat membantu kita mengurangi kalori tanpa mengorbankan nutrisi.
Diet mediterania disebut sebagai cara makan yang lebih baik untuk jantung yang lebih sehat dan mengurangi peradangan – serta kondisi kesehatan terkait penuaan lainnya.
Cara makan Mediterania mengajak kita lebih banyak mengkonsumsi:
Ada banyak perbincangan di media sosial tentang puasa intermiten selama beberapa tahun terakhir. Dan bagi banyak orang, ini terbukti menjadi cara yang baik untuk mengurangi kalori dan menurunkan berat badan.
Puasa intermiten adalah puasa di mana kita hanya makan pada jam-jam tertentu setiap hari, seperti jam 9 pagi hingga 7 malam, atau lebih pendek, tergantung pilihan masing-masing.
Kita juga bisa memilih untuk melakukannya hanya beberapa kali dalam seminggu, misalnya hanya hari Senin dan Kamis.
Baca juga: Bukan Nasi, Ini 7 Sumber Makanan Tinggi Kalori yang Bikin Gemuk
Penting untuk diingat bahwa tidak ada solusi cepat untuk memperbaiki pola makan dan mengurangi kalori. Dibutuhkan perencanaan dan waktu. Dan akan sangat membantu jika kita mendapatkan dukungan selama proses tersebut.
“Kita dapat menerapkan berbagai cara untuk mengurangi kalori,” katanya. “Tetapi penting untuk mencermati apa yang kita makan sebelum melakukan perubahan apa pun. Dan itu mungkin berarti mendapatkan bantuan dari ahli diet atau dokter.”
Seorang ahli dapat membantu:
Mendapatkan dukungan seperti ini cenderung membuat gaya hidup dengan pembatasan kalori lebih mudah dibandingkan menjalaninya sendirian.
Ingat, perubahan tidak akan terjadi dalam semalam. Diperlukan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mencapai hasil yang nyata dalam hal penuaan yang lebih sehat.
Baca juga: Puasa Intermiten dan Defisit Kalori, Mana Paling Efektif Turunkan Berat Badan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram