Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2024, 08:34 WIB
Wisnubrata

Editor

Tips mendidik anak agar tidak menjadi pelaku bully

Kapan sebaiknya kita mulai berbicara dengan anak tentang perilaku bully? Dr. Lee menyarankan melakukannya sejak dini dengan mengajari anak beberapa keterampilan dasar – sejak usia prasekolah ketika anak mulai menjalin persahabatan dengan orang lain.

“Seiring bertambahnya usia, kita harus mulai mengajari anak tentang mengendalikan emosi,” kata Dr. Lee. “Kita perlu melakukan percakapan berulang-ulang – ini adalah proses berkelanjutan untuk mengajari mereka tentang pengendalian diri sosial dan emosi.”

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan.

Tanamkan rasa hormat dan kebaikan

Kita mungkin sering mengajarkan pada anak soal bagaimana menghormati orang dewasa. Nah, pastikan juga mengajarkan bahwa mereka perlu menghormati semua orang, termasuk anak-anak lain, dan bahwa mereka perlu memperlakukan orang dewasa dengan baik.

“Kita harus selalu mengajarkan tentang kebaikan dalam setiap interaksi dengan anak-anak,” kata Dr. Lee. “Memuji perilaku dan tindakan mereka sebagai baik, suka membantu, dan lembut adalah cara yang baik untuk menanamkan kebaikan dan rasa hormat.”

Baca juga: 7 Alasan Orang Melakukan Bullying, Salah Satunya Trauma

Ajarkan bahasa emosional

Belajar sejak usia dini bahwa kita semua memiliki emosi dapat membantu anak melatih cara berkomunikasi dengan orang lain dan memahami perasaan orang lain.

Beri label pada emosi untuk membantu anak-anak mengidentifikasi apa yang mereka rasakan ketika sesuatu terjadi. Misalnya, kita bisa berkata, 'Itu membuatmu sangat marah. Ibu tahu kamu tidak suka kalau Ibu mengambil mainanmu.'

"Kita juga harus memberi label pada pengalaman emosional yang positif seperti “Aku merasa senang saat kamu memelukku,” atau “Kami merasa bahagia saat bermain bersama,'” ujar Dr. Lee. 

“Ini juga membantu anak-anak memahami bahwa orang lain juga mempunyai kondisi emosional.”

Tekankan sisi positif anak

“Berikan banyak perhatian pada perilaku positif. 'Terima kasih telah membantu. Terima kasih telah mendengarkan,'” saran Dr. Lee. “Saat anak suka menentang dan tidak pernah mendengarkan, hal pertama yang perlu diajarkan kepada mereka adalah perhatian positif.”

Dia menambahkan bahwa untuk setiap koreksi atau hukuman yang kita berikan, berikan lima hingga 10 contoh untuk memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan dengan benar.

Perhatian positif jauh lebih kuat dalam membentuk perilaku dibandingkan perhatian negatif, hukuman atau koreksi.

Dengan cara ini, anak akan memandang dirinya secara positif dan juga memahami perilaku yang positif. Bila ia selalu dicap negatif, hal itulah yang akan menjadi "brand" dirinya.

Baca juga: Tanda Si Kecil akan Tumbuh Jadi Pelaku Bully

Ajak menenangkan diri

Anak bukanlah malaikat yang sempurna terus menerus, jadi pada saat-saat ketika mereka mungkin mengalami masalah, perdebatan atau kemarahan pada orang lain, Dr. Lee mengatakan jangan terlalu memperhatikan perilaku negatifnya.

“Gunakan waktu istirahat sebagai cara untuk menenangkan diri. Hilangkan semua perhatian, dan berikan waktu pada anak untuk menenangkan diri,” sarannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com