Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Sederhana yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengusir Bad Mood

Kompas.com, 26 Februari 2024, 18:38 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah merasa kesal, sedih, marah, frustrasi, atau intinya berada dalam suasana hati yang buruk alias bad mood

Tentu setiap orang pernah mengalami apa yang disebut bad mood, kata psikolog Amy Mezulis, PhD, salah satu pendiri dan kepala petugas klinis Joon. 

"Setiap orang pernah mengalami hari-hari yang buruk. Wajar jika kita kadang merasa tidak gembira, entah suasana hati yang buruk itu muncul dalam bentuk mudah tersinggung, sedih, cemas, atau sekadar stres," katanya. 

Beberapa orang bisa dengan mudah mengubah bad mood-nya menjadi normal. Tapi ada juga yang perlu waktu lama untuk menghilangkan rasa itu. Lalu apa cara terbaik untuk menghilangkan suasana hati yang buruk dengan cepat?

Beth Gulotta, LMHC dan pendiri NYC Therapeutic Wellness, mengatakan langkah pertama yang diperlukan adalah menyadari bahwa suasana hati kita sedang buruk, kemudian membuat keputusan sadar untuk mengubahnya. 

"Pikiran kita menentukan suasana hati kita, dan suasana hati kita menentukan perilaku kita, jadi menyadari dan berusaha keluar dari suasana bad mood adalah awal yang baik." 

Baca juga: Tidak Bersemangat Menjalani Hari? Coba Ini untuk Perbaiki Suasana Hati

Meski kedengarannya masuk akal, namun menyadari saja belum cukup. Kita perlu melakukan langkah yang lebih konkrit, daripada sekedar mencoba membantah pikiran-pikiran buruk penyebab bad mood.

Untungnya, para ahli memiliki beberapa tips yang dapat mengembangkan senyuman di wajah dan mengembalikan semangat dalam hidupmu.

Tips mengusir bad mood

1. Tetaplah tersenyum

ilustrasi tersenyum, salah satu cara untuk berpikir positif.PEXELS ilustrasi tersenyum, salah satu cara untuk berpikir positif.
Saran tercepat dan termudah untuk meningkatkan suasana hati adalah tetap tersenyum walau itu sekedar berpura-pura. Tentu kamu tidak harus tersenyum lebar seperti Joker, apalagi jika berada di tempat umum. Sedikit tersenyum sudah cukup, kata psikoterapis Amy Morin, LCSW.

“Ada bukti bahwa tersenyum membuat kita merasa bahagia,” katanya. "Dan kita tidak perlu memberikan senyuman lebar. Cukup senyuman dengan sudut mulut terangkat akan memberi peningkatan emosi secara instan," ujarnya.

Menurut penelitian, gerakan disengaja ini akan memicu otak mengeluarkan hormon yang memberi rasa gembira, dan akan membantu menghilangkan suasana hati yang buruk.

Baca juga: Sudah Tersenyum Hari Ini? Ketahui 9 Manfaat Senyum agar Lebih Bahagia

2. Menarilah

Ilustrasi sekelompok wanita melakukan aktivitas menari untuk olahraga.iStockPhoto/FatCamera Ilustrasi sekelompok wanita melakukan aktivitas menari untuk olahraga.
Tersenyum akan membuat kita merasa sedikit lebih baik, namun jika kamu membutuhkan lebih banyak energi untuk menyingkirkan bad mood, ahli saraf Friederike Fabritius, MS, menyarankan sesuatu yang lebih menantang: menari! 

Faktanya, cara termudah untuk mendapatkan suasana hati yang lebih baik adalah dengan menggunakan tubuh kita, karena ada hubungan antara otak dengan tubuh. 

“Saat kita berolahraga, otak melepaskan endorfin, dopamin, dan serotonin, dan ini akan langsung meningkatkan suasana hati,” kata Fabritius. 

“Menari sangat baik untuk otak. Kita tidak hanya melepaskan semua hormon perasaan senang karena bergerak, namun juga mengaktifkan otak emosional karena mendengarkan dan mengikuti irama musik. Jadi, bangunlah dan bergerak! Cukup menari 15 menit dapat memiliki dampak nyata pada suasana hati secara keseluruhan."

Halaman:


Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau