Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2024, 20:44 WIB
Wisnubrata

Editor

Jenis sepatu untuk rotasi

Sepatu lari harian: Ini adalah sepatu lari yang mampu menempuh jarak tempuh sehari-hari, relatif netral, tanpa fitur-fitur khusus. Sepatu ini dipakai untuk berlari dengan kecepatan sedang.

Sepatu dengan bantalan empuk: Ini adalah jenis sepatu dengan bantalan yang lebih lembut dan empuk, dipakai untuk lari jarak jauh dengan tempo lambat dan easy run.

Sepatu untuk kecepatan: Sepatu ini umumnya lebih ringan dan responsif untuk kecepatan dan dipakai saat lomba atau latihan kecepatan. Sepatu kecepatan dapat dibagi menjadi sepatu untuk balapan pendek (sepatu sprinter, 5K, atau 10K), dan sepatu untuk lari jarak lebih jauh (half marathon atau full marathon), biasanya menggunakan pelat karbon.

Sepatu stabilitas: Dirancang untuk mereka yang overpronate saat berlari – dimana kaki banyak mengarah ke dalam saat menyentuh tanah. Sepatu ini memiliki bantalan yang baik, serta dukungan untuk pronasi sedang – biasanya dengan bantalan sisipan yang lebih kokoh di bagian dalam midsole.

Sepatu trail: Jika kamu adalah seseorang yang senang lari di alam bebas, sepatu trail bisa dipertimbangkan  dalam rotasi. 

Baca juga: Gel Kayano 30, Sepatu Lari ASICS yang Dirancang untuk Stabilitas

Robi Sianturi atlet resmi ASICS Indonesia, mencontohkan bagaimana dirinya merotasi sepatu untuk lomba dan latihan.

"Dalam latihan itu ada beberapa sesi, ada interval training, medium run, easy run, recovery run, dan strength training, nah sepatu yang saya gunakan beda-beda," ujar Robi ditemui saat pembukaan kembali toko ASICS di Grand Indonesia, Minggu (25/2/2024). 

"Untuk interval training yang merupakan latihan selang-seling lari cepat dan lambat, saya menggunakan seri Metaspeed dari ASICS yang pakai carbon plate. Kalau untuk latihan medium, kadang pakai (seri) Nimbus, kadang pakai Novablast (keduanya adalah sepatu untuk lari harian jarak jauh). Kalau easy run, saya pakai gel kayano yang lebih empuk."

"Lalu saat maraton, seperti Tokyo Marathon ini, karena membutuhkan sepatu yang cepat sekaligus cocok untuk lari jarak jauh, saya kembali menggunakan Metaspeed. Hampir semua atlet lari menggunakan jenis sepatu dengan pelat karbon seperti ini," ujarnya.

Hal yang sama diungkapkan Teguh Martyan, yang juga mengikuti Tokyo Marathon bersama ASICS. Menurutnya, untuk latihan kita perlu memakai berbagai jenis sepatu, karena setiap sepatu memiliki fungsinya masing-masing. 

"Karena latihannya variasi, maka sepatunya juga variasi. Untuk interval saya pakai Magic speed 3, karena bobotnya cukup ringan dan memakai carbon plate sehingga membantu saya memenuhi target kecepatan. Kalau easy run saya pakai Nimbus 26, sedangkan Novablast saya pakai untuk recovery,"ujar Teguh.

Menurut Abiyoga Tegar Prakoso, Asistant Marketing Manager ASICS Indonesia, seri Nimbus 26 --sepatu terbaru dari ASICS-- lebih stabil dan bisa untuk daily dan long run

"Kalau Nimbus 26 lebih nyaman buat sehari-hari, karena bantalannya lebih empuk. Kalau Kayano lebih untuk stabilitas, sedangkan Metaspeed untuk lari cepat karena memiliki bounce technology yang bisa mengembalikan energi pijakan saat berlari," papar Abiyoga.

Baca juga: ASICS Rilis Sepatu Lari yang Diklaim Sebagai Paling Nyaman

Cara merotasi sepatu lari 

Setelah mengetahui fungsi dari berbagai jenis sepatu dan manfaat merotasi sepatu lari, bagaimana kita sebaiknya melakukannya?

1. Temukan model yang cocok

Pertama, temukan satu sepatu yang kamu sukai, yang terasa nyaman saat dipakai berlari dan tidak meninggalkan rasa sakit atau nyeri setelahnya. Ini adalah sepatu utamamu. Sesuaikan sepatu dengan bentuk kakimu agar tidak menyebabkan cedera atau rasa tidak nyaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com