Biasanya kita dapat menemukan sepatu dengan spesifikasi serupa dalam merek yang sama, namun dengan sol atau bantalan yang berbeda.
Pemilihan jenis bantalan diperlukan untuk merotasi sepatu ini dengan sepatu pertama: sepatu yang empuk untuk lari santai dan lari jarak jauh, sedangkan sepatu ringan untuk latihan kecepatan.
Jika kamu memiliki anggaran yang cukup, kamu dapat menambahkan sepasang sepatu dengan pelat karbon untuk lomba. Sementara jika kamu sering berlari di jalan setapak, kamu pasti menginginkan sepatu yang mampu menangani medan yang tidak rata, yakni sepatu trail.
Dalam rencana latihan, pada umumnya kita akan bergantian antara lari berat dan lari ringan. Rotasi sepatu sebaiknya mengikuti pola serupa. Usahakan untuk menghindari memakai sepatu yang sama dua hari berturut-turut.
Jika kamu lebih sering berlari dengan jarak tempuh yang tinggi, kamu dapat memilih untuk memiliki dua pasang sepatu empuk agar bisa dipakai bergantian.
Merotasi sepatu akan membuat sepatu bertahan lebih lama, tetapi kita disarankan mengganti sepatu setelah menempuh jarak sekitar 600 kilometer. Begitu mereka mencapai titik ini atau sepatu mulai terasa tidak nyaman, gantilah dengan sepatu baru.
"Sebenarnya sepatu juga bisa dipakai lari sampai 1000 km atau lebih. Tapi sepatu kan punya umur durability. Sama seperti mobil lah, kalau sering dipakai jarak jauh, maka pasti ada penurunan dalam kualitas,"ujar Abiyoga.
"Biasanya sepatu yang sudah lama dan sering dipakai akan mempengaruhi performance, dan bisa jadi meningkatkan risiko cedera. Misalnya sol yang aus, akan menyebabkan impact pada kaki makin besar, dan sebagainya."
Baca juga: Dua Sepatu Lari Metaspeed Baru dari ASICS, Apa Keunggulannya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram