Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2024, 22:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Ada tiga jenis kebotakan yang umum terjadi di masyarakat, lebih spesifik dari kategori tanpa disertai jaringan parut.

Adapun kebotakan menjadi masalah yang tak hanya mengganggu tapi juga memengaruhi penampilan.

"Dari penelitian kita di Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI RSCM Divisi Dermatologi Geriatri dan Divisi Dermatologi Kosmetik selama tiga tahun ternyata ada tiga kebotakan yang terbanyak kami temukan," ujar Dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika Prof. Dr. dr. Lili Legiawati, Sp.D.V.E., Subsp.D.K.E dalam sebuah diskusi daring pada Rabu (13/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Laki-laki Rentan Alami Kebotakan, Ini Tips Pencegahannya

 

Lili menyebutkan, berikut tiga jenis kebotakan tersebut:

  • Alopecia areata: bisa terjadi di satu bagian kepala tertentu, beberapa titik sekaligus, maupun botak seluruh rambut. Tidak hanya terjadi di kepala, bisa juga di area lain seperti ketiak dan kemaluan.
  • Alopecia androgenik: disebut juga kebotakan berpola. Penderitanya tidak hanya mengeluhkan rambut rontok, tapi penipisan di area dahi atau puncak kepala, perubahan pigmen rambut, dan diameter rambut mengecil.
  • Telogen effluvium: banyak ditemukan pada pasien yang pernah terjangkit Covid-19. Bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti hormon, menderita penyakit tertentu, tingkat stres tinggi, dan kekurangan asupan nutrisi.

Baca juga: 7 Cara Merawat Rambut Rusak agar Kembali Sehat

Lili menambahkan, diet ketat kurang dari 1.000 kalori juga bisa memengaruhi penipisan rambu telogen effluvium.

"(Faktor) nutrisi ini yang banyak pada pasien-pasien remaja dan dewasa muda terutama yang wanita," ujar dokter anggota Kelompok Staf Medis (KSM) Departemen Dermatologi dan Venereologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

Adapun kebotakan terjadi jika seseorang mengalami kerontokan rambut lebih dari 100-200 helai. Sementara jika di bawah batadan tersebut masih dikategorikan kerontokan normal.

"Jadi sebenarnya suatu kebotakan adalah suatu kondisi yang seharusnya tumbuh rambut itu tidak ada rambut," ucapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com