Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kami, Bermula dari Tie Dye hingga Tampil di New York Fashion Week 

Kompas.com - 28/03/2024, 21:20 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kami, merupakan salah satu brand modest lokal yang cukup ternama. Didirikan oleh tiga perempuan hebat, Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candarini, Kami ternyata punya perjalanan panjang hingga akhirnya bisa go international. 

CEO dan Founder Kami, Istafiana Candarini, membagikan cerita perjalanan Kami saat berbincang dengan Kompas.com dalam rubrik Kind of Talks dengan topik “Padu Padan Baju Lebaran untuk Tampil Stylish Saat Idul Fitri”.

Baca juga:

Irin, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa Kami didirikan pada 2009 yang bermula dari produk aksesoris scarf tie dye. 

“Tahun ini memasuki tahun ke-15 Kami, jadi Kami mulai 2009, dulu sebenarnya Kami enggak langsung mulai ke baju muslim, tapi mulai dari aksesoris kalung, gelang, dan scarf yang bisa dipakai sebagai aksesoris tambahan,” ujarnya dalam siaran langsung rubrik Kind of Talks Kompas.com, Kamis (28/3/2024). 

Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candari Founder Kamihttps://kamiidea.com/ Istafiana Candarini, Nadya Karina, dan Afina Candari Founder Kami

Irin melanjutkan bahwa produk scarf itu menjadi cikal bakal koleksi hijab Kami, sampai akhirnya menjadi modest fashion pada 2012. Kini, Kami telah merilis beragam fashion item mulai dari dress, atasan, rok, celana, hijab, dan aksesoris. 

Setiap produk Kami memiliki ciri khas, yakni beragam pattern atau pola yang menarik. 

“Ciri khas Kami sejak awal memang pattern-nya. Jadi, Kami dulu awalnya di 2009 mulai dari pattern yang kami buat sendiri dari tie dye, kalau misal teman-teman ingat dulu di 2009-2010 pernah ada tren tie dye, yang kayaknya semua orang pakai tie dye, nah itu dulu Kami yang membuat,” papar Irin. 

Baca juga:

Seiring berjalannya waktu, jenama fesyen lokal ini terus mengembangkan teknik produksi maupun produknya. Misalnya, mengganti teknik tie dye menjadi printing untuk menciptakan beragam pattern yang cantik serta tahan lama. 

“Kami berpikir kayaknya harus yang lebih tahan lama deh, karena customer beli inginnya awet dipakai terus. Nah, akhirnya kami datang lagi dengan teknik printing, itu kami debut pertama kali di Jakarta Fashion Week tahun 2014 kalau enggak salah, terus akhirnya berlanjut printing sampai sekarang,” papar Irin.  

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com