Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Manfaat Bertukar Baju Lebaran Bekas dengan Orang Lain

Kompas.com - 31/03/2024, 20:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membeli baju baru menjadi salah satu tradisi yang banyak dilakukan orang Indonesia saat momen perayaan Idulfitri atau Lebaran.

Selain sebagai kebaruan, hal ini juga seringkali menjadi bentuk perayaan kemenangan setelah berhasil menahan hawa nafsu selama puasa.

Kendati demikian, untuk merasakan kebaruan dalam sebuah baju Lebaran kita sebenarnya tidak harus membeli yang baru, melainkan kita dapat bertukar baju Lebaran bekas yang masih layak pakai dengan orang lain.

Salah satu komunitas di Jakarta bernama Lyfe With Less (LWL), misalnya, mengajak orang-orang untuk hidup lebih minimalis dan berkelanjutan melalui program saling silang free market.

Menurut pendiri Lyfe With Less, Cynthia Suci Lestari, program ini pada dasarnya tidak hanya bertukar baju bekas saja tetapi juga barang-barang bekas lain yang masih layak pakai.

"Kalau di bulan Ramadhan ini kami biasanya mengadakan pertemuan khusus untuk orang-orang yang sudah bergabung di dalam grup untuk melakukan program saling silang versi mini," kata Cynthia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

"Peserta yang ikut tukeran baju Lebaran lama usianya sangat beragam sih. Kalau kemarin yang terdaftar itu mulai dari 23-45 tahun, tapi biasanya untuk acara saling silang yang lebih besar bisa dari 18-50 tahun," ujar dia.

Lantas, apa manfaat dari bertukar baju Lebaran bekas?

Ada banyak manfaat yang sebenarnya dapat kita peroleh dari mengikuti program bertukar baju ini, antara lain:

1. Lebih hemat bujet

Cynthia mengatakan bahwa program saling silang free market itu tidak memakan biaya apapun, alias gratis.

Pengunjung hanya cukup mendaftar secara online kemudian membawa baju atau barang bekas layak pakai (minimal lima) untuk dikurasi oleh pihak LWL.

"Kalau sudah lolos kurasi nanti akan ditukar dengan token berupa tutup botol bekas yang dipakai untuk jadi semacam alat pembayaran pada saat pengunjung memilih barang bekas orang lain yang ada di area display," terangnya.

Misalnya, ia melanjutkan, kalau pengunjung dapat tiga token ya pengunjung hanya bisa memilih tiga baju atau barang bekas milik orang lain.

ilustrasi pakaian dilipat dengan rapifreepik.com/freepik ilustrasi pakaian dilipat dengan rapi

2. Memperpanjang usia baju

Selain bisa hemat bujet, bertukar baju bekas layak pakai dengan orang lain juga bisa memperpanjang usia baju kita.

Jika biasanya baju Lebaran hanya dipakai sekali saja, dengan bertukar baju, maka ini dapat membuat baju Lebaran bisa dipakai lebih lama.

Menurut Cynthia, LWL ingin mengajak orang-orang untuk menormalisasi memakai pakaian terbaik yang dimiliki meskipun tidak baru untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan saat Ramadhan.

"Ini jauh lebih sustainable dan hemat karena sebenarnya kita bisa merasakan baju Lebaran baru tanpa harus membeli, dengan menggunakan baju lama orang lain yang masih layak pakai. Dan ternyata, baju kita pun juga bisa dipakai oleh orang lain," jelas dia.

3. Membangun ekonomi berbagi dan bebas decluttering

Manfaat selanjutnya bertukar baju Lebaran bekas layak pakai dengan orang lain adalah mengajarkan kita tentang ekonomi berbagi (sharing economy).

Sharing economy ini dinilai dapat menciptakan value, kemandirian, dan kesejahteraan bagi para partisipan.

Di samping itu, Cynthia juga menambahkan bahwa bertukar baju bekas layak pakai dengan orang lain dapat membuat hidup jauh lebih minimalis dan bebas dari decluttering atau menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak terpakai di rumah.

@kompas.lifestyle Lebaran ini, bikin keputusan sulit nih: beli baju Lebaran atau jahit sendiri? ???? Biar nggak bingung, nih imin kasih pertimbangan antara keduanya yaa! #BajuLebaran #BeliAtauJahit #lebaran #idulfitri #rekomendasibajulebaran #rekomendasioutfit ? Shik Shak Shok - Hassan Abu El So'oud
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com