Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang melemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit, yang dikenal sebagai dysbiosis.
Baca juga: Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Bikin Kulit Meradang dan Bersisik
Stres diketahui memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam atau kulit meradang, seperti psoriasis, eksim, dan dermatitis kontak.
Stres menyebabkan perubahan pada protein-protein di kulit dan mengurangi elastisitasnya.
Baca juga: Trik Menutupi Keriput, Pakai Makeup hingga Selotip
Kehilangan elastisitas ini dapat berkontribusi pada pembentukan keriput.
Selain itu, stres juga dapat menyebabkan berulang kali mengernyitkan kening, sehingga dapat berkontribusi pula pada pembentukan keriput.
Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa aktivitas saraf simpatik dari stres dapat menyebabkan sel induk yang menciptakan melanosit menghilang.
Begitu sel-sel ini menghilang, sel-sel baru kehilangan warnanya dan berubah menjadi abu-abu.
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Rambut Rontok, Menurut Ahli
Stres kronis juga dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut,sehingga menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium. Telogen effluvium menyebabkan jumlah rambut yang rontok lebih dari biasanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.