KOMPAS.com - Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Namun, di balik kemudahan dan keasyikan yang ditawarkan, tak jarang kita merasakan tekanan dan stres akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
Untuk meminimalkan dampak negatif dari jejaring sosial terhadap kesehatan, para ahli menyarankan beberapa tips sederhana seperti dilansir dari laman resmi perusahaan pengaman siber Kaspersky.
Baca juga: 9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial
Menyesuaikan pengaturan privasi akun merupakan langkah penting untuk melindungi informasi pribadi dan menjaga keamanan digital.
Dengan menyesuaikan siapa saja yang dapat melihat profil dan kiriman, pengguna dapat secara signifikan mengurangi risiko interaksi yang tidak diinginkan dengan orang asing yang mungkin berniat buruk.
Langkah proaktif ini mengurangi potensi ancaman seperti penguntitan, pencurian identitas, doxing, dan penipuan phishing.
Baca juga: Media Sosial Membuatmu Galau? Ini Manfaat Puasa Medsos
Mengikuti petunjuk dari layanan online Pemeriksa Privasi akan membantu pengguna untuk mengelola pengaturan privasi mereka di jejaring sosial yang paling populer.
Membatasi koneksi ke orang-orang yang dikenal pengguna secara pribadi, dapat mengurangi kemungkinan bertemu dengan penipu dan menerima konten berbahaya atau jahat. Menemukan konten yang tidak pantas, seperti adegan kekerasan atau kekejaman, dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Dengan mengendalikan penerimaan permintaan pertemanan secara bijaksana, pengguna bisa mendapatkan konten online yang lebih positif dan aman.
Baca juga: 5 Cara Atasi Stres akibat Terpapar Berita Konflik di Media Sosial
Selain itu, menggunakan alat jejaring sosial untuk mengelompokkan teman memungkinkan untuk berbagi secara lebih personal.
Dengan mengelompokkan teman, pengguna dapat berbagi konten yang lebih pribadi dengan grup yang dekat, sehingga mendapatkan manfaat berbagi sosial dengan risiko yang lebih kecil.
Setiap tautan yang ditemukan di internet harus disikapi dengan hati-hati, bahkan jika tautan tersebut datang melalui pesan pribadi dari seorang teman, karena selalu ada kemungkinan akun mereka telah dibajak.
Di balik tautan yang tampaknya tidak berbahaya di media sosial, skema phishing sering kali mengintai, menyamar untuk meniru situs web yang sah.
Situs-situs tipuan ini dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif, seperti kata sandi, detail keuangan, dan data pribadi lainnya.
Kemiripan situs phishing ini dengan situs asli dapat dengan mudah menimbulkan kebingungan, sehingga secara signifikan meningkatkan risiko kehilangan data pribadi.