Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alas Kaki yang Sebaiknya Dihindari Mereka yang Berusia 65 Tahun

Kompas.com - 18/04/2024, 15:15 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Apakah Anda berusia di atas 65 tahun dan sering mengalami ketidaknyamanan saat menggunakan sepatu?

Mungkin saja sepatu yang Anda kenakan tidak sesuai dengan kebutuhan kaki Anda.

Memilih sepatu yang tepat sangat penting, terutama pada tahap hidup yang lebih matang ini.

Baca juga: Siap Berpetualang, 7 Rekomendasi Sepatu Hiking untuk Laki-laki

Mari kita bahas lima jenis sepatu yang sebaiknya dihindari untuk kesehatan dan kenyamanan kaki jika Anda berusia 65 tahun atau lebih.

Alas kaki yang sebaiknya dihindari 65 tahun ke atas

1. Sneakers dengan zipper atau ritsleting

Sneaker dengan zipper atau ritsleting Sneaker dengan zipper atau ritsleting
Maurice Verhagen, ahli penyakit kaki di Penninx Schoenen, mengatakan bahwa ia memperhatikan bahwa zipper sneakers semakin populer di kalangan orang berusia di atas 65 tahun.

Namun, sepatu ini bisa berbahaya jika tidak menutup sepenuhnya atau terbuka (bahkan hanya sedikit) saat berjalan.

"Hal ini membuat sepatu tidak terpasang dengan baik di kaki, sehingga meningkatkan risiko terkilir," katanya.

Ia menyarankan untuk menghindari sepatu kets yang tidak memberikan penyangga kaki dan pergelangan kaki yang memadai.

"Sebagai gantinya pilihlah model dengan penutup yang bisa disesuaikan, seperti tali sepatu atau velcro (perekat)," lanjut Maurie.

Baca juga: 7 Tips Memilih dan Memakai Sneaker untuk Orang-orang di Atas 65 Tahun

2. Sandal berbulu

Alas kaki  di dalam rumah juga berpengaruh.

Umumnya orang menganggap sandal yang tebal dan berbulu adalah pilihan tepat bagi orang yang lebih tua.

Namun pilihan tersebut keliru karena sandal seperti ini tidak bisa mencengkeram kaki dengan baik.

"Mengenakan sandal berbulu di rumah yang ukurannya tidak pas adalah risiko yang besar, dan secara signifikan meningkatkan risiko tersandung dan jatuh, meskipun terlihat nyaman," kata Verhagen.

Hal ini, kata dia, terutama menjadi masalah ketika keseimbangan menjadi pengguna menjadi terganggu. 

Anda sebaiknya memilih sandal yang stabil dan pas dengan tumit yang tertutup dan dilengkapi velcro (perekat).

"Hal ini tidak hanya membantu Anda berdiri lebih kokoh, tetapi juga mengurangi risiko jatuh," jelas Verhagen.

3. Slip-on boat shoes

Sperry Gold Cup Authentic Original Rivingston Boat Shoe Sperry Gold Cup Authentic Original Rivingston Boat Shoe
Boat shoes adalah alas kaki musim panas klasik yang terlihat bagus dengan segala hal, mulai dari celana chino, celana pendek, hingga pakaian renang.

Namun jika mencari penyangga kaki, Anda akan membutuhkan sesuatu yang lain.

"Sepatu ini tidak menopang lengkungan kaki, dan biasanya menyebabkan cedera karena kurangnya stabilitas," kata Nicole Brouyette, DPM, seorang ahli penyakit kaki di Henry Ford Health.

Anda juga memerlukan penyangga lengkungan atau sisipan ortopedi kelas medis jika lebih memilih sepatu datar.

4. Sepatu hak tinggi

Ilustrasi wanita memakai sepatu hak tinggi atau heelsOlena Yakobchuk Ilustrasi wanita memakai sepatu hak tinggi atau heels
Bukan rahasia lagi bahwa ahli penyakit kaki tidak menyukai sepatu hak tinggi.

Secara umum, sepatu hak tinggi tidak direkomendasikan jika lebih tinggi dari dua setengah inci karena menciptakan ketidakstabilan, terlalu banyak tekanan pada mata kaki, dan meningkatkan kemungkinan keseleo pergelangan kaki.

"Louboutin (merek epatu hak tinggi) biasa tidak direkomendasikan, terutama untuk wanita yang sudah tua, karena biasanya lebih tinggi dari dua setengah inci dan, meskipun secara estetika bagus, dapat menyebabkan masalah pada kaki jika sering dipakai," kata Bruce Pinker, DPM, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki di Progressive Foot Care.

Hak sepatu yang lebih rendah dan kokoh adalah pilihan yang jauh lebih baik.

Baca juga: Pastikan Sederet Bahaya Sepatu Hak Tinggi Ini Tak Kamu Alami

5. Sandal jepit

Ilustrasi sandal, sandal jepit. PIXABAY/TOOKAPIC Ilustrasi sandal, sandal jepit.
Terakhir, meskipun sandal jepit mungkin merupakan alas kaki pantai yang paling nyaman, sandal jepit tidak memenuhi standar kesehatan kaki.

Sandal jepit disebut tidak memberikan dukungan dan bantalan, sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, kelelahan, dan bahkan kondisi seperti plantar fasciitis atau Achilles tendonitis.

"Terutama bagi individu berusia lanjut yang kakinya mungkin membutuhkan lebih banyak dukungan karena perubahan terkait usia," kata Margaret Trevillion, MSc, ahli penyakit kaki yang berbasis di Inggris dari Walk This Way Podiatry.

Kurangnya penyangga pergelangan kaki juga dapat menyebabkan Anda tersandung dan terjatuh, dan sering terjadi saat sandal basah.

Baca juga: Jangan Pakai Sandal Jepit saat Hamil, Kenapa?

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com