Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2024, 17:00 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Jika kamu pernah terbangun karena pasangan atau orang yang sekamar denganmu berbicara saat tidur, kamu tidak sendirian.

Entah mereka berbicara dalam kalimat lengkap atau mengucapkan kata-kata tidak jelas, rupanya sekitar 2 dari 3 orang berbicara dalam tidurnya. Bahkan sebenarnya, kamu sendiri mungkin pernah berbicara dalam tidur tanpa menyadarinya.

Dalam beberapa budaya dikatakan bahwa orang lebih cenderung berbagi rahasia terdalam dan paling gelap ketika mereka berbicara dalam tidurnya. Namun yang lebih mungkin terjadi adalah, orang terkadang berbicara saat bermimpi, tergantung pada posisi dan siklus tidurnya.

Dalam kebanyakan kasus, orang yang berbicara dalam tidur terdengar lebih seperti mengeluarkan suara-suara yang tidak dapat dipahami daripada kalimat yang utuh.

Meskipun hal ini bisa lucu atau menakutkan bagi mereka yang mendengarnya, sekaligus memalukan bagi mereka yang mengalami, berbicara saat tidur kemungkinan besar bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Namun menurut spesialis pengobatan tidur perilaku Michelle Drerup, PsyD, DBSM, terkadang hal ini bisa menjadi tanda gangguan tidur yang lebih serius atau kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Baca juga: Mengigau saat Tidur, Bisakah Disembuhkan?

Apa yang dikatakan orang dalam tidur?

Berbicara saat tidur, juga dikenal sebagai somniloquy, adalah tindakan berbicara dengan suara keras saat tidur. Saat kita tidur, kita dapat:

  • Bicara dengan berbisik.
  • Bicara dengan volume teratur.
  • Meneriakkan seluruh kata.
  • Mengucapkan kalimat yang lengkap dan mudah dipahami, serta melakukan percakapan.
  • Mengeluarkan ucapan yang kacau dan tidak masuk akal bercampur dengan dengusan dan suara-suara lainnya.

Apa pun versinya, kemungkinan besar kamu tidak akan tahu bahwa kamu sedang berbicara dalam tidur kecuali terbangun saat berbicara, atau orang lain memberi tahu tentang kejadian tersebut di kemudian hari.

Berbicara dalam tidur adalah sejenis parasomnia, atau gangguan terkait tidur yang mengganggu saat sedang tidur. Tidak seperti parasomnia lain misalnya berjalan dalam tidur atau gangguan makan terkait tidur yang dapat membawa risiko signifikan terhadap kesehatan, berbicara saat tidur biasanya memiliki risiko yang kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Lebih mungkin malah orang lain yang terganggu dan terbangun gara-gara seseorang mengigau atau bicara saat tidur. 

Baca juga: 3 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai

Mengapa orang berbicara saat tidur?

Tidur adalah proses rumit yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita dalam berbagai cara. Siklus tidur rata-rata berlangsung sekitar 90 menit, dan kita memerlukan sekitar empat hingga lima siklus tersebut setiap 24 jam agar merasa segar dan istirahat sepenuhnya. 

Dalam setiap siklus, otak kita bergerak melalui empat tahap tidur – dan jika otak kita terganggu sebagian selama tahap-tahap tersebut, kualitas tidur kita dapat terpengaruh.

“Karena sebagian besar parasomnia dianggap sebagai keadaan campuran antara terjaga dan tidur, berbicara saat tidur mungkin lebih mungkin terjadi ketika pola tidur terganggu,” jelas Dr. Drerup.

Artinya, apa pun yang diketahui mengganggu tidur dapat menyebabkan seseorang bicara saat tidur, termasuk:

  • Jet lag
  • Kurang tidur
  • Apnea tidur
  • Kecemasan dan stres
  • Penyalahgunaan alkohol atau zat terlarang

“Ada beberapa bukti bahwa kadang-kadang, berbicara saat tidur mungkin berhubungan dengan mimpi, namun hal ini tidak selalu terjadi,” lanjut Dr. Drerup. 

Kebanyakan mimpi terjadi saat kita berada dalam fase tidur nyenyak dan gerakan mata cepat (REM). Namun berbicara saat tidur dapat terjadi pada semua tahap tidur, termasuk tidur REM dan non-REM.

Berbicara saat tidur juga bisa menjadi efek samping atau gejala parasomnia lainnya. Misalnya, dengan gangguan perilaku tidur REM, orang cenderung tanpa sadar "menjalankan" mimpinya. 

Mereka dapat berbicara, berteriak, memukul, berjalan atau berlari dengan sengaja karena bagian otak mereka yang bertanggung jawab untuk melumpuhkan otot-otot mereka saat tidur tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Demikian pula, orang dapat berbicara dalam tidurnya ketika mereka sedang berjalan dalam tidur dan ketika mereka gelisah.

“Jika bicara saat tidur ini terjadi secara tiba-tiba saat dewasa, atau jika disertai rasa takut yang hebat, teriakan, atau tindakan kekerasan, kamu harus mempertimbangkan untuk menemui spesialis tidur,” saran Dr. Drerup.

Baca juga: Ketindihan, Fenomena Makhluk Halus atau Gangguan Tidur?

Bisakah kita berhenti mengigau?

Karena sebagian besar parasomnia melibatkan gangguan tidur, hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk berhenti berbicara saat tidur adalah fokus pada peningkatan kualitas tidur dan sedapat mungkin membatasi gangguan. 

Hal ini sangat penting mengingat mereka yang berbicara saat tidur memiliki kualitas tidur yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak. Seiring berjalannya waktu dan peningkatan kualitas tidur, diharapkan masalah berbicara saat tidur pun menurun atau menghilang.

“Berfokus pada kebiasaan tidur yang sehat dan memperbaiki lingkungan tidur dapat menghilangkan potensi gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur kita,” kata Dr. Drerup.

  • Membangun kebiasaan yang lebih baik seputar tidur dapat mencakup faktor-faktor seperti:
  • Memiliki jadwal tidur yang teratur.
  • Tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
  • Menciptakan waktu tenang selama 30 hingga 60 menit tanpa layar untuk bersantai sebelum tidur.
  • Meminimalkan dan mengelola tingkat stres.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Pastikan kamar tidur tenang dan gelap.
  • Jaga suhu kamar tidur antara 15 hingga 19 derajat Celsius.

Jika peningkatan kualitas tidur tidak mengurangi frekuensi kamu berbicara saat tidur, atau jika khawatir tentang perilaku apa pun yang kamu tunjukkan saat tidur, ada baiknya kamu menemui dokter.

Baca juga: Kenali, 5 Kesalahan yang Picu Gangguan Tidur

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com