Penulis
Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Bayi baru lahir memiliki banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah kembung. Bayi baru lahir sering mengalami kembung pada bulan-bulan awal kehidupannya.
Kembung membuat bayi merasa tidak nyaman, sehingga kerap menangis dan susah untuk tidur. Tahukah kamu, mengapa bayi sering kembung?
Bayi baru bernapas dengan udara ketika mereka dilahirkan. Mereka cenderung menelan banyak udara ketika menyusu dan juga menangis.
Udara tersebut dapat menumpuk di perut dan menyebabkan kembung.
Baca juga: 9 Makanan Pemicu Sakit Perut dan Kembung
Dilansir dari The Children’s Hospital of Philadelphia, gas tersebut harus dikeluarkan tetapi bayi yang masih kecil belum begitu pandai mengeluarkannya dan mereka tidak terbiasa dengan sensasi tersebut.
Akibatnya, bayi yang kembung menjadi lebih rewel dan mengalami kesulitan untuk tidur.
Alasan selanjutnya mengapa bayi sering kembung adalah karena bayi memiliki sistem pencernaan yang belum matang.
Seperti yang kita ketahui, sistem pencernaan menghasilkan gas.
Dilansir dari Parents, bakteri di usus besar memecah sisa makanan, melepaskan hidrogen dan karbon dioksida, serta menghasilkan gelembung gas dalam prosesnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Perut Kembung akibat Makan Berlebihan
Gas tersebut seharusnya dikeluarkan terutama dengan bantuan gerakan usus.
Namun, sistem pencernaan bayi yang belum matang menyebabkan gas sulit keluar. Sehingga, gas terkumpul di saluran pencernaan dan membuat perut bayi kembung.
Alasan selanjutnya mengapa bayi sering kembung adalah hipersensitivitas terhadap jenis susu formula ataupun makanan tertentu dalam pola makan ibunya.
Hipersensitivitas susu formula adalah intoleransi makanan yang menyebabkan perut bayi kembung juga masalah pencernaan lainnya.
Adapun, hipersensitivitas juga dapat terjadi karena makanan tertentu yang dimakan oleh ibunya.
Baca juga: Perlukah Anak Diberi Susu Formula?
Dilansir dari Healthline, makanan yang mengandung gas seperti sayu dan kacang tertentu bisa memengaruhi asi.
Disebutkan pula bahwa makanan asam dan produk susu berlebih dalam makanan ibunya dapat memperburuk kerewelan mereka.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangLihat postingan ini di Instagram