JAKARTA, KOMPAS.com – Perselingkuhan adalah salah satu permasalahan yang bisa membuat pernikahan berada di ujung tanduk.
Berbicara tentang perselingkuhan, ini bisa dilakukan oleh pihak suami maupun istri. Alasan terjadinya perselingkuhan juga bermacam-macam.
Mulai dari tidak jujur soal pendapatan, tekanan ekonomi dari lingkungan, cara berkomunikasi yang buruk, sampai tidak diberi nafkah batin.
Baca juga: 10 Alasan Umum Orang Selingkuh
Namun sebenarnya, apakah pernikahan masih bisa dipertahankan setelah terjadinya perselingkuhan?
Menurut psikolog klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi. yang berpraktik di RS Dr Oen Solo Baru, setelah perselingkuhan, pernikahan masih bisa dipertahankan.
"Bisa jadi. Tapi, ini kembali lagi pada mereka, karena yang namanya perselingkuhan itu adalah sebuah kesalahan dalam kehidupan berumah tangga," terang dia kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Sebuah pernikahan masih bisa dipertahankan di tengah isu perselingkuhan, apabila kedua belah pihak masih memiliki visi dan misi yang sama.
Kemudian, ada keinginan untuk merendahkan hati dari pihak yang diselingkuhi untuk menerima pasangannya kembali.
Terutama, jika korban perselingkuhan masih memiliki sedikit perasaan cinta.
Baca juga: Kenali, 3 Jenis Perselingkuhan dalam Pernikahan
"Walaupun mungkin perasaan cintanya kecil banget, tapi kalau dipupuk terus akan bisa kembali," kata Joko.
Pasalnya, ia sudah melihat banyak kasus pernikahan yang berada di ujung tanduk karena beragam permasalahan, termasuk perselingkuhan, tetapi masih bisa dipertahankan.
Hal itu bisa dilakukan karena salah satu pihak mendapat "wejangan" dari orang lain.
Di sisi lain, ada juga pasangan yang menganggap peristiwa perselingkuhan yang sebelumnya mengancam pernikahan, merupakan sebuah pembelajaran dalam kehidupan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang