JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menganggap lari jadi bagian dari gaya hidup. Bahkan olahraga ini juga dianggap mudah, karena bisa dilakukan sendiri tanpa perlu ada lawan main.
Namun jangan salah paham, lari bukan olahraga yang bisa dilakukan sembarangan. Sebab, terdapat berbagai persiapan yang perlu kamu perhatikan, jika baru mulai menekuni olahraga lari.
Coach sekaligus Hoka Representative Wardoyo membeberkan beberapa hal yang harus diketahui pelari pemula.
Baca juga: Catat, Latihan bagi Pemula untuk Ikut Kompetisi Lari Tak Bisa Instan
Wardoyo menjelaskan, beberapa orang yang baru menekuni lari kerap kali lupa untuk menyeimbangkan waktu istirahat dengan latihan.
Padahal keduanya sangat penting berjalan bersamaan. Sebab, tubuh membutuhkan proses pemulihan setelah latihan, sehingga performa bisa semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Selain itu, ia menegaskan bahwa ketika tubuh kurang istirahat dan dipaksa untuk latihan lari ataupun mengikuti kompetisi lari, maka tindakan ini sama saja seperti merusak diri sendiri.
“Yang paling penting untuk diperhatikan para pelari itu adalah istirahat dan latihan sama pentingnya. Itu jadi dua hal yang harus dipahami,” kata Wardoyo dalam Hoka Mach Attack: Mach X2 Experience di Stadion Madya GBK, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Ia menambahkan, pelari pemula juga harus memahami bahwa latihan lari tidak bisa dilakukan secara instan.
Para pelatih profesional akan menyarankan pelari pemula untuk mulai latihan dari hal yang paling dasar seperti jogging, jalan cepat, kemudian baru ditingkatkan secara bertahap berdasarkan progres pelari.
Oleh karenanya, ia tidak menyarankan untuk tiba-tiba ikut kompetisi lari tanpa latihan yang matang.
“Ketika mau mengikuti kompetisi lari itu pastinya harus latihan dari jauh-jauh hari. Jadi perlu proses latihan bertahap, tidak bisa tiba-tiba ikut 10K atau half marathon,” jelasnya.
Baca juga: Jangan FOMO, Ikut Kompetisi Lari Perlu Latihan, Bukan Sekadar Gengsi
Salah satu hal yang harus ditanam di dalam benak pelari pemula, yaitu memahami kemampuan diri.
Pelari pemula harus mengutamakan dan memahami sinyal-sinyal yang dirasakan tubuh.
Apabila merasa kurang sehat atau ada bagian tubuh yang sakit, maka sebaiknya tidak memaksakan diri untuk ikut latihan, apalagi kompetisi lari. Hal ini dapat membahayakan keselamatan pelari dalam race.
“Jadi kalau merasa sakit, kurang fit, atau enggak kuat, sebaiknya jangan dipaksakan untuk program latihan. Lebih baik istirahat, nanti bisa cross training seperti berenang, sepeda statis dan lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Sepatu Lari dengan Sol Tebal Bukan Sekadar Tren, tapi Ada Fungsinya