Editor
JAKARTA, KOMPAS.com - Mewarnai rambut sendiri di rumah bisa menjadi pilihan praktis bagi banyak orang.
Namun, jika tidak dilakukan dengan benar, pewarnaan rambut di rumah dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti iritasi kulit atau kerusakan rambut.
Berikut ini beberapa tips dari dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik Dr. Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, , agar proses pewarnaan rambut di rumah tetap aman dan efektif.
Baca juga: Viral Soal Cat Rambut Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
Pastikan produk pewarna rambut yang digunakan telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau memenuhi standar keamanan internasional.
"Sebagian besar produk modern telah mengurangi atau mengganti bahan berbahaya ini untuk memenuhi standar keamanan internasional (kadar para-phenylenediamine (PPD) hingga maksimum 2 persen setelah pencampuran), seperti yang ditetapkan oleh BPOM," ujar Arini kepada Kompas.com, Senin (23/12/2024).
Sebelum mewarnai rambut, sangat disarankan untuk melakukan tes alergi (patch test) 48 jam sebelumnya.
Oleskan sedikit produk di area kecil kulit, seperti di belakang telinga atau lipatan siku, dan amati apakah muncul reaksi alergi seperti gatal, kemerahan, atau pembengkakan.
Baca juga: Jangan Gosok Batang Rambut Saat Keramas, Kenapa?
Selalu gunakan sarung tangan selama proses pewarnaan untuk menghindari kontak langsung antara bahan kimia dan kulit.
Selain itu, aplikasikan pewarna rambut sesuai instruksi pada kemasan, termasuk durasi waktu yang dianjurkan, agar hasilnya optimal tanpa merusak rambut.
Paparan uap bahan kimia dalam ruangan tertutup dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan.
“Ruangan dengan ventilasi yang baik sangat penting untuk mengurangi paparan uap kimia,” ujar Arini.
Baca juga: Apakah Keramas Setiap Hari Bikin Rambut Rontok?
Jika kulit kepala sedang iritasi, kering, atau memiliki luka terbuka, tunda proses pewarnaan.
Bahan kimia dalam cat rambut dapat memperburuk kondisi kulit dan meningkatkan risiko reaksi alergi atau iritasi.
Setelah proses pewarnaan selesai, bilas kulit kepala dengan air hingga bersih untuk mengurangi residu bahan kimia.
Langkah ini penting untuk mengurangi risiko iritasi atau reaksi yang tidak diinginkan.
Baca juga: Sedang Tren, Apa itu Warna Rambut Old Money Blonde?
Dokter alumni Harvard Medical School itu mengingatkan untuk tidak terlalu sering mengganti warna rambut karena dapat menyebabkan kerusakan pada kutikula rambut, mengakibatkan rambut menjadi kering dan rapuh.
"Penggunaan cat rambut yang terlalu sering atau tanpa perlindungan yang memadai dapat menyebabkan kerontokan rambut hingga kebotakan," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangSieh dir diesen Beitrag auf Instagram an