Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 Januari 2025, 18:45 WIB
Rebecca Rosevanya Johanna Rudiansyah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring meningkatnya kesadaran gaya hidup berkelanjutan, konsep “preloved” juga semakin populer di kalangan minimalis.

Preloved merujuk pada barang-barang yang telah dimiliki dan digunakan sebelumnya oleh orang lain, namun masih dalam kondisi layak pakai.

Barang-barang ini biasanya dijual kembali melalui toko thrift, marketplace online, atau komunitas tertentu.

Baca juga: Menjual Barang Preloved, Decluttering Sekaligus Mengurangi Limbah

Pakaian preloved menjadi alternatif menarik bagi banyak orang yang ingin tampil gaya dengan harga lebih terjangkau, sekaligus mendukung gerakan keberlanjutan.

Namun demikian, menurut Founder Komunitas Gaya Hidup Minimalis Lyfe With Less, Cynthia Suci Lestari, hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Meskipun preloved bisa jadi solusi untuk keluar dari jebakan fast fashion, konsumsi ini harus dilakukan dengan bijak dan penuh kesadaran,” ujarnya kepada Kompas.com dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).

Menurutnya, ada dua strategi yang harus diperhatikan saat memilih pakaian preloved. Simak penjelasannya.

1. Cermat Memilih

“Saat memilih barang preloved, yang perlu diperhatikan adalah kemampuan kita untuk mengurasi barang tersebut,” ujarnya.

Hal ini penting, mengingat barang preloved sudah pernah digunakan sebelumnya. Oleh karena itu, calon pembeli harus teliti untuk memastikan barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang diharapkan.

“Pastikan untuk berkomunikasi dengan penjual atau pemberi barang, agar tahu kondisi barang secara detail, termasuk cacat atau kekurangannya,” jelasnya.

Founder Lyfe With Less, Cynthia Suci Lestari dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).Kompas.com/Rebecca Rosevanya Founder Lyfe With Less, Cynthia Suci Lestari dalam acara Bersaling-Silang di LCC Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/01/2025).

2. Mampu Mengendalikan Diri

Selain memperhatikan kualitas barang, Cynthia juga mengingatkan pentingnya mengendalikan diri untuk mengontrol pola konsumsi.

“Jangan sampai konsumsi berlebih barang preloved. Banyak orang yang beralih ke barang second hand karena harganya yang lebih terjangkau, namun malah berakhir membeli berlebihan,” katanya.

Hal ini justru dapat mengarahkan seseorang pada pola konsumsi yang tidak sehat.

Untuk menghindari jebakan belanja impulsif, Cynthia menyarankan pembeli untuk membuat batasan yang jelas sebelum membeli.

Sebagai konsumen, kita perlu tahu kapan harus berhenti dan memikirkan dampak dari setiap pembelian.

Baca juga: 5 Tips Membedakan Barang Preloved Asli dan Palsu

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau