Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Epilepsi Bikin Nurhaya Diejek dan Dijauhi oleh Teman-temannya...

Kompas.com, 12 Maret 2025, 10:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Nurhaya Nurdin S.Kep.,Ns.,MN.,MPH. adalah Orang Dengan Epilepsi (ODE) yang bekerja sebagai dosen di Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin, dan tengah mengenyam pendidikan S3.

Perjalanannya sebagai ODE yang mampu menempuh jenjang pendidikan tinggi, rupanya tidak lepas dari pengalaman kurang mengenakkan saat masih kecil dulu.

“Saya ingat punya olokan macam-macam, kadang bikin sedih saat pulang ke rumah,” ungkap perempuan dengan sapaan akrab Aya ini kepada Kompas.com, Selasa (11/3/2025).

Baca juga: Cerita Nurhaya Nurdin, Epilepsi Bukan Penghalang Mengejar Pendidikan sampai S3

Epilepsi adalah penyakit gangguan sistem saraf pusat yang membuat aktivitas otak menjadi tidak normal.

Gejala epilepsi adalah kejang berulang yang diakibatkan oleh lepasnya muatan listrik neutron otak secara berlebihan. Biasanya, kondisi kejang berulang disertai dengan hilangnya kesadaran.

Aya mengidap epilepsi sejak berusia delapan tahun, yakni ketika menduduki bangku kelas 3 SD. Epilepsi yang diderita disebabkan oleh kepala yang terbentur saat terjatuh.

Ia mengaku, orangtuanya baru mendapatkan informasi tentang dokter spesialis saraf saat Aya kelas 6 SD. Sebelumnya, Aya dibawa orangtuanya mengunjungi cukup banyak “orang pintar” di Makassar, Sulawesi Selatan.

“Waktu sudah kelas 6 SD, dibawa ke dokter spesialis saraf. Kemudian diperiksa di bagian kepala, dan memang kelihatan ada gelombang epilepsi. Sejak kelas 6 SD itu, sekitar hampir dua tahun saya minum obat rutin,” kata Aya.

Nilai menurun dan sering diejek

Sejak minum obat, Aya memang tidak pernah kejang. Kejang pertama setelah minum obat baru terjadi sekitar enam atau tujuh tahun kemudian, pada tahun 2019, dan pada tahun 2024.

Sepanjang periode itu, memang tidak ada lagi yang mengejek dirinya sebagai ODE. Namun, sebelum berobat, ejekan sudah seperti makanan sehari-hari lantaran sering dilontarkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Ejekan baru terjadi ketika Aya kejang untuk pertama kalinya saat kelas 3 SD. Sebelum berobat saat ia kelas 6 SD, Aya selalu kejang beberapa kali setiap minggu.

Baca juga: Epilepsi Bisa Menular Lewat Air Liur, Mitos atau Fakta?

“Sebelum mulai kejang, kelas 1-3 SD, saya termasuk ranking tiga besar. Sejak sering kejang, benar-benar banyak perubahan. Betul-betul jadi pelupa, mudah sensitif dan gampang tersinggung, akhirnya ranking saya merosot. Kemudian dijauhi teman-teman, itu betul-betul masa yang menurut saya menyedihkan,” ungkap dia.

Selain itu, Aya juga sering diolok-olok. Bahkan, ada tetangga yang melarang anaknya bermain dengan Aya karena takut epilepsi yang diderita menular.

Kala itu, keluarga menjadi support system yang sangat memengaruhi kehidupan Aya. Mereka merupakan tempat dirinya mengadu di kala susah dan sedih.

“Keluarga itu tempat saya mengadu. Saya dikasih tahu untuk sabar dan harus buktikan ke mereka bahwa apa yang mereka tuduhkan itu enggak benar, saya bisa lebih dari mereka,” tutur Aya.

Aya adalah seorang yang gemar membaca. Ketika diejek temannya, ia mencari buku yang bisa membantunya kembali fokus saat belajar.

Beruntung, ia menemukan satu buku tentang cara belajar yang efisien. Dari sana, diketahui bahwa Aya adalah tipe pelajar yang lebih mudah menyerap ilmu ketika mendengar, bukan dengan membaca.

“Jadi, waktu SMA dan kuliah, saya suka nyuruh teman saya untuk dikerasin suaranya (saat belajar), supaya saya dengar. Biasanya itu akan terekam di kepala saya dengan mudah, dibandingkan saya disuruh membaca,” ujar Aya.

Menurut Aya, keluargalah yang membuat dirinya bertahan sampai saat ini ia bisa mengenyam pendidikan S3.

Baca juga: Anak Kerap Tiba-tiba Bengong, Waspada Epilepsi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau