Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abai, 9 Red Flag Pernikahan yang Bisa Berujung pada Perceraian

Kompas.com, 12 April 2025, 12:01 WIB
Devi Pattricia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Best Life

KOMPAS.com – Tanda-tanda pasangan red flag bukan hanya terjadi ketika masih berpacaran, tetapi tanda ini juga bisa muncul dalam hubungan pernikahan.

Setiap hubungan pasti akan mengalami pasang surut. Namun, ketika red flag muncul secara konsisten, jangan sampai kamu mengabaikannya. 

Penting untuk mengenali sinyal-sinyal ini sedini mungkin, agar bisa segera melakukan evaluasi dan penanganan.

Baca juga: Apa Itu Red Flag dalam Hubungan? Tanda Bahaya yang Sering Diabaikan 

Red Flag Pernikahan yang Bisa Berujung pada Perceraian

Berikut sembilan tanda red flag yang perlu diwaspadai dalam pernikahan kamu, seperti dikutip dari Best Life. Simak selengkapnya.

1. Permintaan emosional tak lagi direspons

Dalam pernikahan yang sehat, pasangan saling merespons kebutuhan emosional satu sama lain. 

Namun, jika permintaan kecil, seperti mendengarkan curhatan atau meminta dukungan emosional, diabaikan terus-menerus, maka bisa jadi pertanda bahwa pasangan tak lagi termotivasi untuk membuat kamu merasa dicintai.

"Jika permintaan sederhana ini tidak dipenuhi, itu menunjukkan pasangan kamu tidak terdorong untuk membuat kamu bahagia," ujar psikolog berlisensi di Philadelphia Lauren Napolitano, PsyD.

2. Sering diremehkan pasangan 

Komunikasi yang sehat dalam pernikahan seharusnya disertai rasa hormat dan keterbukaan. 

Tetapi, jika pasangan menanggapi kekhawatiran kamu dengan sikap meremehkan, seperti mengatakan kamu 'berlebihan' atau 'terlalu sensitif', hal ii bisa menjadi tanda keretakan emosional yang serius.

"Jika pasangan mengatakan bahwa kamu konyol atau menyalahkan kamu atas perasaan sendiri, itu adalah red flag," tutur terapis pernikahan Alyse Freda-Colon, LCSW.

Baca juga: Waspadai, 8 Red Flag di Profil Aplikasi Kencan

3. Pasangan terlalu bergantung (codependent)

Memiliki kedekatan dengan pasangan memang penting, namun terlalu tergantung atau tidak memiliki ruang untuk individualitas justru bisa merusak hubungan. 

Menurut pakar hubungan dari HeTexted Callisto Adams, seseorang yang selalu ingin bersama tanpa memberi ruang sendiri pada pasangannya bisa membuat hubungan menjadi terkekang.

“Kurangnya individualitas mendorong pasangan masuk ke dalam ‘gelembung’ yang membuat mereka terasing dari dunia luar,” jelas dia.

4. Pertengkaran soal pembagian tugas tak pernah usai

Ketika satu pihak merasa menanggung beban rumah tangga sendirian, mulai dari pekerjaan rumah hingga perencanaan kehidupan bersama, rasa kesal akan perlahan berubah menjadi dendam.

CEO dari Holistic Wisdom Lisa Lawless, PhD menambahkan, mengurus kebutuhan rumah tangga yang ditanggung sendirian menambahkan beban mental pasangan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau