Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mimpi Memengaruhi Kualitas Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kompas.com, 9 Mei 2025, 13:30 WIB
Nuril Laili Azizah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu terbangun dari tidur karena mimpi yang terasa sangat nyata, baik itu indah, aneh, atau bahkan menakutkan.

Mimpi memang menjadi bagian dari pengalaman tidur unik, tetapi banyak yang belum tahu bahwa mimpi juga bisa berdampak langsung pada kualitas tidur kita.

Apakah semua mimpi dapat berdampak buruk pada kualitas tidur kita? Simak penjelasannya berikut ini, dikutip dari Sleep Foundation.

Baca juga: 3 Hal yang Memengaruhi Kualitas Tidur, Apa Saja?

Apakah mimpi memengaruhi kualitas tidur?

Mimpi merupakan fenomena alamiah yang terjadi saat tidur, khususnya selama fase tidur REM (Rapid Eye Movement).

Meski sering dianggap sebagai bunga tidur, ternyata mimpi dapat memberikan dampak nyata terhadap kualitas tidur kita.

Baca juga: Pola Pikir Salah soal Tidur Bisa Merusak Kualitas Tidur, Simak Penjelasannya

Sejumlah penelitian dan pandangan ahli menunjukkan bahwa jenis dan intensitas mimpi memainkan peran penting dalam menentukan apakah tidur seseorang terasa menyegarkan atau justru melelahkan.

Mimpi itu normal dan perlu

Ilustrsi mimpiiStockphoto/Khosrork Ilustrsi mimpi

Menurut Sleep Foundation, mimpi adalah bagian alami dari tidur yang sehat. Kita biasanya bermimpi selama fase REM, dan ini penting untuk fungsi kognitif, termasuk pemrosesan emosi dan memori.

Mimpi yang menyenangkan tidak mengganggu kualitas tidur dan bahkan bisa berperan dalam menjaga kesehatan mental.

Baca juga: 9 Kebiasaan Buruk yang Mengurangi Kualitas Tidur

Dampak mimpi buruk terhadap tidur

Penyebab ketindihan menurut sains.iStockphoto/Tero Vesalainen Penyebab ketindihan menurut sains.

Sebaliknya, mimpi buruk atau mimpi yang mengandung tekanan emosional tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur.

Dikutip dari Baptist Health, menyatakan bahwa mimpi buruk kerap menyebabkan seseorang terbangun di tengah malam atau sulit kembali tidur.

Jika hal ini terjadi berulang kali, maka siklus tidur menjadi terganggu, dan kualitas tidur pun menurun.

Baca juga: 8 Tanda Kualitas Tidur Perlu Dibenahi, Apa Saja? 

Studi yang dipublikasikan di National Institutes of Health (PMC) juga mendukung hal ini. Penelitian menunjukkan bahwa mimpi buruk, terutama pada penderita gangguan seperti PTSD atau insomnia, dapat menyebabkan aktivasi emosional yang tinggi.

Ini bukan hanya mempersulit tidur kembali, tapi juga dapat memperburuk gangguan tidur yang sudah ada.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas lewat Kualitas Tidur dengan Perlengkapan Tidur IndoLinen

Mimpi dan kesehatan mental

Mimpi juga bisa menjadi refleksi kondisi psikologis, seseorang yang mengalami stres atau kecemasan cenderung lebih sering bermimpi atau mengalami mimpi yang tidak menyenangkan.

Ini menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara kesehatan mental dan kualitas tidur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau