Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 26 Agustus 2025, 17:05 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar seseorang mengatakan "Saya baik-baik saja" (padahal jelas-jelas tidak) atau rekan kerja yang "lupa" melakukan sesuatu yang diminta (padahal mereka hanya tidak mau melakukannya)? Itu semua adalah contoh perilaku pasif-agresif.

Ini merupakan jenis tindakan yang dapat merusak hubungan dan membuat orang lain merasa bingung, diremehkan, dan capek secara emosional.

Perilaku pasif-agresif didefinisikan sebagai perilaku yang tampaknya tidak berbahaya, tidak disengaja, atau netral, tetapi secara tidak langsung menunjukkan motif agresif yang tidak disadari.

Orang dengan perilaku pasif-agresif bersikap agresif secara tidak langsung, bukan secara terang-terangan. Misalnya, hal ini bisa muncul dalam bentuk penolakan terhadap permintaan orang lain dengan cara menunda-nunda, menunjukkan sikap murung, atau bersikap keras kepala.

Baca juga: Komunikasi Lewat Chat atau Telepon, Mana Lebih Efektif bagi Gen Z dan Milenial?

Seseorang yang pasif-agresif sering membiarkan orang lain mengambil kendali, berbeda dengan orang agresif yang cenderung konfrontatif atau memaksakan kehendak secara langsung. 

Dengan demikian, perilaku pasif-agresif sebenarnya juga merupakan cara mengendalikan situasi hanya saja dengan cara yang lebih samar dan sulit dikenali.

Cara menghadapi perilaku pasif agresif

Menurut psikoterapis Fanny Tristan LCSW, seringkali orang takut untuk menyuarakan pendapat mereka secara langsung.

"Ketika mereka sudah kewalahan, sedih, atau kecewa, mereka harus berkutat dengan perasaan tidak nyaman ini, di samping mengatasi rasa takut mengatakan sesuatu yang mungkin tidak ingin didengar orang lain," katanya seperti dikutip dari SELF. 

Baca juga: Sering Marah ke Pasangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Emosi?

Ilustrasi orang marah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi orang marah.

Itulah sebabnya, alih-alih menyatakan, "Aku tidak suka ini," atau "Aku kesal," mereka memilih untuk diam saja, misalnya, atau berkata samar, "Baiklah kalau begitu...."

Namun, mencoba mencocokkan apa yang mereka katakan dengan apa yang kita rasakan bisa melelahkan. Ketika kita kekurangan informasi yang jelas dan malah ditanggapi dengan nada meremehkan atau bahasa tubuh yang tegang, otak kita mau tidak mau mengisi kekosongan tersebut. Sering kali hal itu mengarah pada asumsi, berpikir berlebihan, dan stres yang tidak perlu.

Baca juga: 6 Tanda Stres Mengganggu Hubungan Kamu dan Pasangan, Jadi Sering Marah

Jadi, apa yang harus kita lakukan saat menghadapi orang dengan perilaku tersebut? 

1. Perhatikan konteks sebelum bertindak

Tidak semua pesan singkat atau momen hening yang terasa pasif-agresif itu sebenarnya agresif. Mungkin seseorang menjawab singkat-singkat karena sibuk, atau pasangan tidak kesal kepada kamu, namun teralihkan dengan masalah dengan bosnya.

Jadi, sebelum mulai berasumsi, Tristan menyarankan untuk mundur sejenak dan mempertimbangkan semua fakta: Apakah saya melakukan sesuatu yang mungkin membuatnya kesal? Mungkinkah ada faktor eksternal yang menyebabkan nada bicara mereka yang "berbeda"?

Mempertimbangkan konteks akan membantu kita menghindari konflik yang tidak perlu.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau