Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Sebut 5 Dampak Daddy Issues pada Perilaku dan Emosi Anak

Kompas.com, 8 September 2025, 18:05 WIB
Devi Pattricia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com – Ketika peran ayah tidak dijalankan dengan baik, anak berisiko mengalami masalah psikologis yang dikenal sebagai daddy issues.

Kehadiran sosok ayah tidak hanya sebagai pencari nafkah, tapi juga berperan penting dalam pembentukan emosi, kepercayaan diri, dan pola relasi anak. 

Baca juga:

Psikolog keluarga, Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi., Psikolog menyatakan, daddy issuess berdampak besar terhadap perilaku dan tumbuh kembang anak, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun kognitif.

Simak beberapa dampak daddy issues yang bisa dialami anak dan perlu diwaspadai.

5 Dampak daddy issues pada perilaku dan emosi anak

1. Harga diri rendah dan sulit bersosialisasi

Daddy issues berdampak besar pada anak, mulai dari rendah diri, emosi tak stabil, hingga sulit membangun relasi sehat. Simak penjelasan psikolog.Dok. Unsplash/hydrangeaa Daddy issues berdampak besar pada anak, mulai dari rendah diri, emosi tak stabil, hingga sulit membangun relasi sehat. Simak penjelasan psikolog.

Anak dengan daddy issues umumnya tumbuh dengan penilaian diri yang rendah. Hal ini membuat mereka kesulitan berinteraksi dengan orang lain karena merasa tidak cukup baik.

“Tanda seseorang punya daddy issues ini harga diri atau penilaian anak terhadap dirinya sendiri rendah. Alhasil sulit berinteraksi dengan banyak orang karena merasa insecure,” tutur Sukmadiarti saat diwawancarai Kompas.com, Senin (8/9/2025).

Dalam jangka panjang, perasaan tidak percaya diri ini bisa menghambat anak menjalin pertemanan, bahkan ketika mereka sudah beranjak dewasa.

2. Takut kehilangan dan hubungan yang tidak sehat

Daddy issues berdampak besar pada anak, mulai dari rendah diri, emosi tak stabil, hingga sulit membangun relasi sehat. Simak penjelasan psikolog.SHUTTERSTOCK Daddy issues berdampak besar pada anak, mulai dari rendah diri, emosi tak stabil, hingga sulit membangun relasi sehat. Simak penjelasan psikolog.

Meski sulit menjalin relasi, anak dengan daddy issues cenderung terlalu bergantung ketika berhasil mendapatkan teman atau pasangan. Mereka takut ditinggalkan sehingga pola hubungannya menjadi tidak sehat.

“Terkadang sulit mendapatkan teman, tapi sekalinya punya teman jadi terlalu mengikat dan takut kehilangan,” jelas dia.

Tak hanya itu, rasa kehilangan peran ayah juga memengaruhi hubungan romantis. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang posesif, mengekang, atau bahkan toksik terhadap pasangannya.

“Perasaan ketakutan dan kehilangan peran ayah ini juga memengaruhi pola relasi anak, yang bisa saja menjadi toksik, seperti posesif dan terlalu mengekang pasangannya,” tambah psikolog yang berpraktik di Semarang, Jawa Tengah, itu.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau