Penulis
KOMPAS.com - Istilah '"ura farming" tahun ini masuk ke dalam nominasi Oxford Word of the Year.
Setiap akhir tahun, Oxford University Press (OUP) memilih Oxford Word of the Year, istilah yang dianggap mencerminkan tren bahasa dan budaya digital terkini.
Dikutip dari BBC, tahun 2025 ini, istilah "rage bait" terpilih sebagai pemenang.
Sementara, istilah lainnya seperti "aura farming" dan "biohack" masuk dalam daftar nominasi yang menarik perhatian banyak pengguna internet, khususnya generasi muda.
Menurut OUP, rage bait merujuk pada konten daring yang sengaja dibuat untuk memancing kemarahan atau frustrasi audiens agar meningkatkan interaksi, klik, atau tayangan.
"Fakta bahwa kata rage bait ada dan penggunaannya meningkat drastis menunjukkan bahwa kita semakin sadar akan taktik manipulasi yang dapat menjebak kita di dunia maya," kata Casper Grathwohl, presiden Oxford Languages, dikutip dari BBC, Rabu (3/12/2025).
Fenomena ini disebut mencerminkan kondisi digital saat ini, di mana provokasi emosional menjadi strategi populer di media sosial.
Pemilihan istilah ini juga menunjukkan bagaimana budaya daring memengaruhi cara orang berkomunikasi, menanggapi berita, dan mengonsumsi informasi.
"Rasanya seperti perkembangan alami dalam percakapan berkelanjutan tentang apa artinya menjadi manusia di dunia yang digerakkan oleh teknologi dan budaya daring yang ekstrem," tambah Casper Grathwohl.
Baca juga: 7 Seleb Ikutan Tren Aura Farming Pacu Jalur dari Indonesia, Ada Pacar Taylor Swift
Tarian viral aura farming khas pacu jalur ikut memeriahkan acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).Di sisi lain, aura farming adalah istilah yang populer di kalangan Gen Alpha.
Istilah ini menggambarkan praktik menciptakan citra diri secara digital, baik melalui media sosial maupun konten kreatif, untuk memengaruhi persepsi orang lain tentang kepribadian atau vibes seseorang.
Meski bukan pemenang, masuknya aura farming ke daftar nominasi menandai perhatian dunia pada bahasa yang berkembang di generasi muda.
Di Indonesia, istilah aura farming sempat populer.
Tepatnya, berkaitan dengan fenomena Pacu Jalur yang sempat viral beberapa bulan lalu.
Tarian anak-anak di ujung perahu dalam kompetisi balap perahu di Riau, yang juga dilakukan oleh Rayyan Arkan Dikha, menjadi inspirasi dan kemudian ditiru oleh sejumlah selebriti.
Sejak saat itu, istilah aura farming muncul dan digunakan oleh Gen Z maupun Gen Alpha untuk menyebut tindakan atau gaya yang terlihat karismatik, namun dilakukan tanpa memerlukan banyak usaha atau persiapan.
Baca juga: Ramai di Kalangan Gen Alpha, Apa Itu Brain Rot?
Sementara itu, istilah biohack merujuk pada upaya meningkatkan atau mengoptimalkan kinerja fisik, mental, kesehatan, umur panjang, atau kesejahteraan seseorang.
Cara yang digunakan bisa beragam, mulai dari mengubah pola makan, menyesuaikan rutinitas olahraga, hingga mengubah gaya hidup.
Beberapa orang juga memanfaatkan metode lain, seperti obat-obatan, suplemen, atau perangkat teknologi, untuk mendukung proses ini.
Fenomena kata-kata baru yang viral bukan hal baru bagi Oxford.
Baca juga: Immersive Learning, Cara Baru Gen Alpha Menyerap Ilmu
Sebelumnya, istilah seperti brain rot hingga rizz juga pernah masuk daftar kata yang menunjukkan tren bahasa populer di kalangan Gen Alpha dan pengguna media sosial.
Oxford Word of the Year tidak hanya menyoroti popularitas sebuah kata, tetapi juga makna sosial dan budaya yang diwakilinya.
Kata-kata ini sering muncul dari platform digital, forum daring, maupun aplikasi media sosial yang menjadi ruang ekspresi generasi muda.
Misalnya, istilah rizz populer untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam berinteraksi secara menarik atau memikat orang lain.
Istilah-istilah ini bukan sekadar jargon, tetapi juga disebut bagian dari budaya pop digital yang memengaruhi percakapan sehari-hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang