Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2017, 00:46 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2015 mungkin bisa dibilang sebagai tahun kebangkitan Adidas. Pasalnya, dari sisi bisnis penjualan sepatu berlambang tiga garis itu melonjak, dan merk asal Jerman itu menjadi lebih dikenal para pecinta sneakers.

Hal ini tidak lepas dari diperkenalkannya Yeezy, salah satu produk sneakers yang menjadi sangat populer sehingga orang rela antre atau membeli dengan harga lebih mahal untuk mendapatkannya. Selain itu penggunaan sol Boost yang nyaman ikut mendongkrak larisnya produk-produk Adidas di dunia.

Menyusul Yeezy, pada tahun 2016, Adidas Originals mempopulerkan seri NMD yang dipasok teknologi terkini untuk menghasilkan sneakers yang seolah berasal dari masa depan. Sepatu ini menggunakan Primeknit, bagian tumit yang serupa kaus kaki, dan sol Boost. Bila dilihat lebih seksama, kita juga akan mendapati elemen-elemen klasik tahun 80an pada sneakers yang ringan ini.

Tidak seperti Yeezy yang dipopulerkan Kanye West, atau Puma Fenty X dengan Rihanna dan Nike Air Jordan dengan Michael Jordan, NMD tidak menggandeng selebriti dalam kampanyenya. Namun sepatu ini diciptakan berdasar desain seri Adidas sebelumnya yakni Micro-Pacer, Silverstar dan Boston Super.

Dan seperti pendahulunya, saat diluncurkan orang mengantre untuk mendapatkannya, bahkan di eBay harganya melonjak lima kali lipat dari harga resmi.

Baca juga: 10 Sneakers yang Lebih Mahal dari Mobil

Menurut catatan Complex Sneakers, NMD pertama diluncurkan dalam acara besar di New York akhir 2015 dan segera terjual habis. Orang-orang di media sosial membicarakan dan mengunggah foto mereka dengan sepatu itu.

Kemudian berbagai varian warna diluncurkan sepanjang 2016. Namun tidak seperti seri Adidas ZX Flux yang populer di awal lalu surut belakangan, NMD justru makin populer. Adidas mengklaim dalam sehari, sebuah seri baru bisa terjual sampai 400 ribu pasang. Setiap warna atau varian baru dinantikan, dan beberapa varian harganya meroket bisa sampai 1000 dollar AS dari harga awal sekitar 180 dollar AS.

Adidas NMD R2adidas Adidas NMD R2
John McPheters, pemilik Stadium Goods, situs yang menjual kembali sneakers-sneakers populer di New York mengatakan NMD telah mengubah pasar sneakers. “Dahulu orang berburu barang koleksi seperti Nike Air Jordan untuk disimpan, namun kini orang tidak membeli NMD untuk disimpan atau dijual kembali, tapi dipakai sendiri,” ujarnya seperti dikutip Complex Sneakers.

Orang di balik desain NMD, Nic Galway yang adalah Vice President of Global Design Adidas Originals mengatakan bahwa produk ini dirancang agar pemakainya merasa nyaman, baik nyaman dilihat maupun nyaman dipakai.

“Saya berbicara dengan para desainer mengenai gaya hidup orang saat ini yang sangat sering bepergian. Mereka tentu tidak bisa membawa semua barang ke mana-mana. Dan barang yang dipilih untuk dibawa biasanya sesuatu yang istimewa, terlihat bagus, tapi juga nyaman,” ujarnya. “Dan dalam hal sepatu, itu adalah NMD. Anda bisa memakainya untuk segala suasana dan kegiatan.”

Itu juga sebabnya Adidas menyebut sneaker ini sebagai NMD, yang sebenarnya bisa dibaca sebagai ‘Nomad’, alias berpindah-pindah. Sesuatu yang cocok dipakai untuk gaya hidup traveling.

Baca juga: 10 Old School Sneaker yang Masih Populer

Kini, setahun lebih sejak diperkenalkan, Adidas masih mengeluarkan berbagai varian dan warna baru. Di antaranya adalah NMD R2 dan NMD CS2, generasi kedua yang hadir dalam dua palet warna, menggunakan bahan rajut Primeknit, sol Boost, serta label tumit dan label kerah khas NMD. Di Indonesia keduanya dijual resmi seharga Rp 2.229.000 dan Rp 2.999.000.

Namun dalam berbagai pameran sneakers yang diadakan belakangan ini di beberapa mal di sekitar Jakarta, seri-seri Yeezy dan NMD lawas masih banyak dicari juga, walau varian baru sudah meluncur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com