Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2018, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Senyum bisa mengubah segala hal. Saat kita mendapatkan senyuman yang tulus dari seseorang, hari-hari kita bisa langsung menjadi lebih baik.

Yah, ini memang bukan hal yang mengherankan. Sebab, senyuman juga berkaitan dengan perasaan kita pada waktu tertentu. Begitu juga dengan senyuman orang lain.

Perasaan tertekan yang dialami seseorang juga bisa tercermin lewat senyuman mereka. Bahkan, amarah seseorang juga terlihat dari senyuman mereka.

Menurut Psychology Today, senyum asli dari seseorang bisa disebut dengan senyum "duchenne" atau senyum tiga jari.

Maksud senyum asli di sini adalah senyuman yang benar-benar menunjukkan hubungan nyata, dan hidup dengan menjadi bahagia, senang, atau merasa hangat.

Senyum Duchenne ini ditemukan oleh seorang pria Perancis yang mempelajari ekspresi wajah dan fisiologi mereka di abad ke-19.

Senyuman tulus melibatkan kontraksi spontan dari dua otot yang berbeda di wajah kita. Ini adalah orbicularis oculi (pipi dan mata) dan mayor zygomatic (sudut mulut kita).

Kita dapat mengetahui apakah seseorang tersenyum tulus dengan memperhatikan kerutan di sekitar mata mereka.

Senyum tulus hanya bisa dilakukan jika kita menjalani kehidupan yang benar-benar bahagia.

Selain itu, seperti yang dikutip dari Elite Daily, penelitian pada tahun 2001 yang diterbitkan dalam the journal Personality Processes and Individual Differences, menunjukkan, senyuman dan ekspresi wajah secara umum dapat mengungkapkan banyak hal menarik.

Bahkan, senyuman bisa mengungkapkan keberhasilan kehidupan masa depan kita.

Baca: Mari Memahami Kekuatan dari Sebuah Senyuman...

Namun, apakah kita bisa mempelajari karakter seseorang dari cara mereka tersenyum?

Ashleigh Edelstein, seorang terapis yang berbasis di Texas, mengatakan, senyuman memang bisa digunakan untuk melihat kepribadian seseorang.

"Beberapa orang biasanya bisa dengan mudah mengekspresikan perasaan mereka, sementara yang lain secara alami lebih tertutup atau kurang mampu mengekspresikannya," papar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com