Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 4 Februari 2019, 15:25 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Katanya, kalau punya maag, kita mesti pilah-pilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Pasalnya, tidak semua makanan aman bagi orang dengan penyakit maag. Lantas, bagaimana dengan nanas? Pengidap maag boleh makan nanas atau tidak, ya?

Sebenarnya, maag itu bukan suatu penyakit melainkan kumpulan dari berbagai gejala yang berkaitan dengan masalah pada saluran pencernaan. Mulai dari perut kembung, mual, hingga sakit perut.

Jika timbul sensasi rasa panas di perut tersebut, biasanya disebabkan oleh meningkatnya jumlah asam pada lambung. Lambat laun, asam lambung bisa saja naik kembali ke kerongkongan (esofagus), sehingga menimbulkan sensasi seolah terbakar sampai ke dada (heartburn).

Kondisi ini kerap dikenal sebagai refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Munculnya rasa panas seperti terbakar di dada merupakan “ulah” sfingter (lingkaran otot) kerongkongan bagian bawah yang terbuka.

Ketika sfingter terbuka, otomatis asam yang naik dari lambung dapat dengan mudah lolos dan bergerak sehingga menimbulkan perut jadi tidak nyaman.

Baca juga: Panduan Memilih Makanan Bagi Penderita Maag

Jika kamu punya dan sering mengalami maag, refluks asam lambung, GERD, maupun penyakit lainnya yang berkaitan dengan sistem pencernaan, kamu tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman.

Bukan tanpa alasan, karena beberapa makanan dan minuman tertentu dapat memicu naiknya asam lambung kembali ke dada dan kerongkongan. Itulah mengapa setiap penderita maag dan gangguan pencernaan, sebaiknya menghindari makanan yang terlalu asam karena dapat membuat gangguan pencernaan tersebut kambuh kembali.

Singkatnya, kemungkinan penderita maag boleh makan nanas tentu sangatlah kecil, mengingat kondisi sistem pencernaannya yang tidak mendukung.

Mengapa demikian?

Dalam skala pH, angka 7 merupakan batasan pH normal atau netral. Sementara untuk skor di bawah 7 sudah tergolong asam, dan di atas 7 sudah bersifat basa. Bagaimana dengan nanas?

Nanas termasuk salah satu jenis buah-buahan yang bersifat asam. Itu sebabnya, nanas memiliki skor pH di antara angka 3-4. Namun, nanas bukanlah satu-satunya buah asam yang harus kita hindari bila memiliki gangguan pencernaan.

Buah-buahan seperti jeruk, lemon, serta tomat juga tergolong memiliki pH asam, yang sebaiknya dihindari guna mencegah naiknya asam lambung.

Baca juga: Kenali Beragam Ciri Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya

Meski begitu, tidak semua pengidap gangguan pencernaan seperti maag, refluks asam lambung, dan GERD selalu mengalami kekambuhan gejala setiap kali makan nanas dan buah asam lainnya.

Akan tetapi, alangkah lebih baiknya untuk tetap menghindari buah-buahan dengan rasa kecut atau asam jika tidak ingin gejala maag dan asam lambung kambuh tiba-tiba.

Kuncinya, terapkan gaya hidup sehat

Supaya gejala maag dan refluks asam lambung tidak gampang kambuh, perhatikan makanan apa saja yang dikonsumsi. Selain makanan asam, makanan yang terlalu pedas, berlemak, dan berkafein juga tidak dianjurkan.

Sebagai gantinya, penuhi asupan gizi harian dari sumber makanan tinggi serat seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, serta buah-buahan yang tidak asam.

Misalnya pisang, apel, semangka, pepaya, melon, dan lainnya. Jangan lupa, pastikan jam makan senantiasa teratur setiap harinya. Kondisi perut yang kosong bisa memicu asam lambung naik sehingga menimbulkan berbagai gejala gangguan pencernaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau