Levi's Go Public, Apa Dampak bagi Konsumen?

KOMPAS.com - Levi Strauss & Co. mengumumkan rencana mengumpulkan dana sebesar 587 juta dollar AS, saat penawaran umum perdana saham perusahaan tersebut.

Harga investasi diperkirakan antara 14-16 dollar AS per lembar saham.

Di luar pembicaraan itu, langkah yang dilakukan Levi's disebut dapat memengaruhi konsumen, sebab cara perusahaan menginvestasikan uang bisa berpengaruh terhadap apa yang dijual.

"Dari perspektif konsumen, ketika perusahaan busana 'go public,' mereka memiliki dana untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan atau ekspansi."

"Di sisi lain, mereka juga dapat mengambil risiko lebih sedikit terkait penawaran produk."

Begitu diungkapkan Leslie Davis Burns, penulis dari The Business of Fashion: Designing, Manufacturing and Marketing, sepertidikutip dari laman Esquire.

Baca juga: Levis Bangkitkan Kembali Jeans Vintage 90-an

Jadi, jangan berharap sesuatu yang terlalu "gila".

Meski demikian, menurut pengarsipan perusahaan, Levi's berencana "dalam jangka panjang" untuk lebih fokus pada kategori non-jeans seperti alas kaki dan outerwear.

Karena itu, bukan tak mungkin kita akan melihat pengembangan Levi's pada bidang-bidang di mana mereka sudah berinvestasi baru-baru ini, dan terlihat sukses.

"Ada fokus tinggi pada perluasan bisnis brick and mortar Levi's selama tahun lalu, ditambah dengan ketergantungan yang menurun pada department store untuk distribusi," kata Krista Corrigan, seorang analis ritel di Edited.

Sementara itu, pertumbuhan bisnis Levi's akhir-akhir ini boleh dibilang moncer berkat kebangkitan gaya era 90-an.

Baca juga: Levis Kolaborasi dengan Justin Timberlake Luncurkan Streetwear

Pada 2018 Levi's melaporkan pendapatan bersih 5,6 miliar dollar AS. Kini, merek tersebut berencana untuk lebih fokus untuk pasar internasional.

Levi's berencana mengembangkan beberapa pasar di beberapa negara, seperti Cina, India, dan Brasil, yang disebut untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang.