Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 25 Juli 2019, 13:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat menjalani program diet untuk menurunkan berat badan, beberapa makanan mendapat label "haram" untuk dikonsumsi, karena dianggap hanya akan membuat berat badan melonjak.

Nyatanya, makanan tersebut bisa menjadi bagian dari diet seimbang dan menyehatkan, jika kita tahu cara membedakan dan mengatur pola konsumsinya. Berikut 10 makanan yang dianggap buruk, tapi justru bisa membantu diet:

1. Roti

Roti mendapat cap buruk karena tubuh dengan cepat memecah karbohidrat menjadi gula. Tetapi, pemecahan yang cepat itu juga menjadikan karbohidrat sumber bahan bakar yang paling nyaman bagi tubuh kita.

"Saya selalu merekomendasikan untuk fokus bukan pada menghilangkan karbohidrat, tetapi memilih sumber yang tepat," kata ahli gizi kuliner Sara Haas.

Roti putih yang mengalami pemrosesan tinggi juga rendah nutrisi. Oleh karena itu, pilih roti yang mengandung biji-bijian utuh dan serat tinggi, agar kita kenyang lebih lama.

Baca juga: Jalani Diet, Kuning Telur Harus Dipinggirkan?

2. Pasta

Sepiring pasta memang menggoda lidah, namun bisa menggagalkan diet yang kita lakoni. Kabar baiknya, ada jenis pasta baru yang bernutrisi dan dapat dapatkan kita temukan di restoran.

“Pasta adalah makanan yang menakjubkan sekarang. Ada pasta yang proteinnya lebih tinggi, seratnya lebih tinggi, dan bebas gluten, dengan berbagai versi nabati,” kata Jenna Braddock, ahli gizi diet terdaftar.

Menurut Braddock, pasta bukan lagi makanan dengan kalori kosong. Ia merekomendasikan kita untuk mengonsumsi pasta lentil atau nasi merah, yang diisi dengan sayuran berserat tinggi agar kenyang lebih lama.

3. Lemak

Banyak orang berpikir lemak hanya membuat kita gemuk, tetapi penelitian baru menunjukkan gambaran yang lebih kompleks.

"Ahli diet memandang lemak sebagai nutrisi yang diperlukan untuk kehidupan," kata Haas.

Lemak jenuh - seperti dalam daging merah - dikaitkan dengan penyakit jantung, tetapi lemak tak jenuh - seperti dalam minyak zaitun dan alpukat - sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan jantung dan membantu menurunkan berat badan.

Bahkan, lemak juga membuat kita kenyang lebih lama sehingga nafsu makan menurun.

Baca juga: Diet Rendah Lemak, Kunci Awal Hajar Kolesterol

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau