Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/12/2020, 08:52 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Istilah "ghosting" menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di Indonesia sepanjang 2020 melalui pencarian Google.

Hal itu terungkap dari Year in Search 2020 yang diungkapkan Google, Rabu (9/12/2020).

Lalu, apa itu ghosting?

Menurut Healthline, ghosting adalah ketika satu individu tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa melakukan kontak sama sekali, baik melalui telepon, pesan singkat, email, atau media lainnya.

Ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern dan juga di lingkungan sosial dan profesional lainnya.

Munculnya sarana komunikasi elektronik dan aplikasi kencan populer seperti Grindr, Tinder, Bumble dan lainnya tampaknya membuatnya seseorang lebih mudah membangun relasi dengan orang yang baru ditemui sekaligus memutuskannya hanya dengan sekali sentuhan jari.

Meski ghosting cukup populer, namun fenomena ini mungkin lebih kompleks dari yang kita kira.

Baca juga: 10 Pencarian Populer di Google Selama 2020

Alasan seseorang melakukan ghosting
Alasan seseorang melakukan ghosting bisa sangat kompleks, namun beberapa dari banyak alasannya adalah sebagai berikut:

1. Takut
Seseorang mungkin memutuskan untuk memutuskan relasi karena adanya rasa takut untuk mengenal seseorang yang baru atau takut dengan reaksi yang didapatkannya ketika memutuskan relasi.

2. Menghindari konflik
Manusia secara naluriah bersosialisasi, dan mengganggu hubungan sosial apa pun, baik atau buruk, dapat memengaruhi kualitas hidup.

Akibatnya, seseorang yang melakukan ghosting mungkin merasa lebih nyaman jika tidak pernah bertemu dengan orang tertentu daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang bisa terjadi saat memutuskan relasi.

3. Kurangnya konsekuensi
Jika baru saja bertemu seseorang, kamu mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena kita mungkin tidak memiliki kesamaan teman atau hal lainnya.

Oleh karena itu, mungkin tidak akan menjadi masalah besar jika kamu keluar begitu saja dari kehidupan orang tersebut.

4. Demi diri sendiri
Jika suatu hubungan berdampak negatif pada kualitas hidupmu, memutus kontak dengan orang yang bersangkutan terkadang seperti satu-satunya cara untuk mencari kesejahteraan hidup diri sendiri tanpa harus berpisah.

Baca juga: Di-ghosting hingga Dirampok, Pengalaman Buruk Jalani Kencan Online

Ghosting sendiri bisa terjadi dalam beberapa skenario atau kondisi berikut:

  • Pasangan kencan kasual

Jika kamu pernah berkencan dan pasangan kencan itu tiba-tiba menghilang, mungkin itu karena mereka tidak merasakan percikan romantis, terlalu sibuk untuk berkomitmen atau tidak siap untuk langkah selanjutnya.

  • Teman

Tidak hanya pada hubungan asmara, ghosting juga bisa terjadi di lingkungan pertemanan, ketika seorang teman yang sering kamu temui atau ajak ngobrol tiba-tiba berhenti meresponsmu, baik melalui pesan singkat atau telepon.

Jika seorang teman memutuskan untuk melakukannya, mungkin ada sesuatu dalam hidupnya yang membuat dia sibuk.

Mungkin juga itu dilakukannya karena ada penjelasan yang terlalu rumit atau menyakitkan untuk disampaikan padamu tentang mengapa dia tidak ingin lagi berteman denganmu.

  • Rekan kerja

Ghosting juga bisa terjadi di lingkungan kerja, terutama lebih sering terlihat ketika seseorang keluar dari perusahaan.

Jika kamu terbiasa berbincang dengan orang tersebut di kantor atau sepulang kerja, bagi sebagian orang mungkin terlalu sulit untuk mempertahankan persahabatannya dengan mantan rekan kerja sambil mencoba menyesuaikan diri dengan yang baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com