Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Caranya agar Alpukat Tak Gampang Berubah Warna

Kompas.com, 8 Juni 2021, 16:40 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alpukat adalah buah yang lezat dan juga kaya manfaat untuk tubuh. Buah ini biasanya dikonsumsi sebagai menu makanan maupun minuman yang bermanfaat untuk menjaga berat badan.

Sayangnya, buah ini mudah sekali berubah warna apabila sudah dibelah. Padahal belum tentu kita sanggup menghabiskannya dalam satu kali makan. 

Perubahan warna alpukat juga tidak bisa dicegah meski sisanya sudah disimpan di lemari es. Warnanya yang hijau kekuningan tetap berubah menjadi kecoklatan atau cenderung kehitaman.

Baca juga: Cara Cegah Kentang Kupas Berubah Warna Jadi Coklat

Penampilan yang kurang sedap ini tentu saja membuatnya jadi tak enak dipandang. Selain itu, kita juga jadi malas mengonsumsinya dan lebih memilih untuk membuang sisa buahnya saja.

Alpukat sendiri memang mengandung enzim yang rentan dengan paparan oksigen. Senyawa tersebut bernama polifenol oksidase yang mengubah warna dagingnya menjadi coklat saat terpapar udara.

Karena itu, sulit untuk mecegahnya berubah warna ketika sudah dibelah. Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara untuk memperlambat perubahan warnanya itu.

Guy Crosby, asisten profesor di Harvard School of Public Health, mengatakan ada banyak cara yang dipercaya dapat mengurangi perubahan warnanya. Misalnya saja dengan menyemprotkan air, susu, atau minyak ke permukaan yang terbuka.

Baca juga: Begini Cara Mengetahui Alpukat yang Sudah Matang dan Siap Disantap

Hanya saja berbagai cara yang dipercaya ini memberikan implikasi yang kurang baik untuk citarasa buah kaya lemak ini. Misalnya saja perubahan tekstur akibat paparan cairan susu dan minyak.

Cara terbaik yang bisa ditempuh adalah menjaganya tetap terhindar dari oksigen.

"Oksigen adalah musuh dari alpukat yang dipotong karena dapat membuat dagingnya menghitam dan lembek," jelasnya.

Kurangi transisi warnanya dengan memercikkan air perasan jeruk nipis, lemon atau cuka untuk memperlambat laju reaksi enzimnya. Cairan tersebut berguna untuk menurunkan pH sehingga warnanya bisa lebih terjaga.

Baca juga: 3 Cara Memeram Alpukat Agar Matang Sempurna dan Tidak Busuk

Cara lainnya yakni dengan membungkus alpukat yang sudah dibelah itu rapat-rapat dengan plastik. Pastikan plastiknya bersentuhan dengan permukaan dagingnya untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Kita juga bisa menggunakan plastik wrap agar kerapatannya terjaga dan daging buah tidak berair.

Baca juga: 5 Manfaat Buah Alpukat yang Telah Terbukti Secara Ilmiah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau