Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2021, 19:05 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merawat orangtua di masa senjanya menjadi tantangan tersendiri dan bisa terasa sangat menyulitkan.

Banyak anak yang frustasi dan kewalahan menghadapi sikap orangtuanya yang sudah berusia lanjut. Bukan hanya karena kondisi kesehatan fisiknya yang sudah menurun drastis namun juga kondisi mental dan psikisnya yang tak lagi prima.

Hal inilah yang membuat para lansia kerap bertingkah aneh dan sulit dipahami oleh anak dan cucu di sekitarnya. Ditambah dengan kesibukan dan beban pekerjaan sehari-hari, rasanya usaha untuk berbakti kepada orangtua ini terasa amat sulit dilakukan.

Baca juga: Orangtua Dititipkan di Panti Jompo, Seharusnya Keputusan Siapa?

Orangtua kerap bersikap menyulitkan

Banyak orang setuju jika merawat orangtua yang sudah lansia bukanlah hal yang mudah. Ada saja tantangannya, termasuk sikap lansia yang menyulitkan dan melakukan berbagai hal seenaknya.

Dalam berbagai upaya tersebut, kadangkala menitipkan orangtua ke panti jompo menjadi salah satu opsi yang diambil. Bukan untuk menelantarkan orangtua melainkan demi kesejahteraan.

Psikolog keluarga dan anak, Lucia Peppy Novianti, M.Psi, mengatakan merawat orangtua memang bisa sangat menyulitkan, misalnya ketika orangtua bisa bersikap seperti anak-anak yang sulit diajak bicara dan rewel.

Ia menilai hal itu sebagai dampak dari perjalanan hidup yang dialami oleh lansia tersebut yang membentuk pola pikirnya.

"Ada beberapa hal di pikiran yang sudah fix mindset itu, yang biasanya membuat upaya merawat lansia itu menjadi menantang," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (02/11/2021).

Baca juga: Waspadai, Lansia Lebih Rentan Alami Malnutrisi

Perkembangan zaman yang dialami orangtua ketika muda dan di masa tuanya juga menjadi faktor utama. Situasinya bisa sangat berbeda dibandingkan ketika orangtua masih mampu berpikir produktif, menalar dan objektif secara luas.

Hal ini membuat tingkat toleransi, kemauan untuk keterbukaan pikiran dan proses lainnya akan menurun. Khususnya terhadap lansia yang sejak mudanya memang cenderung tidak terbuka.

Ilustrasi lansia, kesehatan lansia.PIXABAY/SABINEVANERP Ilustrasi lansia, kesehatan lansia.

Kondisi tersebut akan membuat upaya merawat orangtua menjadi lebih sulit. Terlebih lagi mereka sudah memiliki pelajaran dan pengalaman hidup yang diyakini dan menetap di dalam pikirannya.

Feriawan Agung Nugroho, pekerja sosial di Yogyakarta mengatakan hidup berdampingan dengan lansia harus dilakukan dengan hati. 

"Mereka ada yang sangat sensitif, dan juga seperti menjadi anak anak. Perhatian harus ekstra," ujarnya via pesan singkat.

Baca juga: Keluarga Harus Paham Pentingnya Mendampingi dan Merawat Lansia

Tantangan utamanya memang sensitivitas lansia dan perilakunya yang kembali bagaikan anak-anak.

Namun ia mengatakan, merawat lansia bisa menjadi pembelajaran tersendiri khususnya soal nilai kehidupan. Seperti yang ia alami selama sembilan tahun bekerja di Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Unit Abiyoso Pakem, Sleman.

"Saya banyak bersyukur dan banyak memiliki pengalaman. Banyak mawas diri seolah olah seperti itulah masa tua saya kelak," katanya.

Menurutnya, upaya untuk merawat lansia sama seperti mengasuh diri sendiri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com