Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Mempertahankan Hubungan dengan Pasangan Workaholic

Kompas.com, 7 Desember 2021, 14:07 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga keharmonisan dengan pasangan yang gila kerja alias workaholic memang bukan pekerjaan mudah.

Kita kerap merasa sendirian, ditinggalkan dan tidak diperhatikan karena sibuk dengan pekerjaannya. Pasangan kita seakan tidak memiliki keseimbangan karena lebih memprioritaskan kariernya.

Seringkali, pasangan workaholic juga mengingkari janjinya untuk berubah dan memberikan waktu lebih banyak kepada kita.

“Seringkali orang akan mengatakan bahwa mereka berkomitmen, misalnya, memiliki work-live balance padahal mereka sebenarnya berkomitmen untuk stres dan terus-menerus merasa terganggu," kata Katharine Agostino, seorang coach di Silicon Valley.

Baca juga: Seperti Elon Musk, Kenali Ciri-ciri Pasangan yang Workaholic

Tips menjaga keharmonisan hubungan dengan workaholic

Pasangan yang workaholic bisa sangat menyebalkan dan memicu perasaan tidak puas pada hubungan yang kita jalani. Namun bukan berarti kita harus mengakhir hubungan tersebut karena merasa tidak diprioritaskan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan hubungan dengan pasangan workaholic antara lain:

Utamakan quality time dibanding quantity

Cobalah mengatur waktu bersama yang lebih berkualitas, dibandingkan berorientasi pada lamanya pertemuan. Fokusnya adalah energi yang disalurkan pada interaksi tersebut, bukan waktunya.

Cari waktu terbaik dengan aktivitas yang tepat agar kita bisa benar-benar terkoneksi dengan pasangan.

Baca juga: Sering Dilupakan, Inilah Pentingnya Komunikasi dalam Hubungan

Menyadari manfaat memiliki pasangan workaholic

Pasangan workaholic yang sangat fokus pada karier dan pekerjaannya bisa memberikan manfaat tersendiri.

"Kehidupan kerja dan kehidupan pribadi Anda adalah timbal balik, bukan dua bidang yang bersaing dalam hidup Anda," kata Naz Beheshti, mantan pelatih kesehatan eksekutif dan konsultan Steve Jobs.

Menurutnya, kegembiraan dan kepuasan atas pekerjaan bisa mengalir ke hubungan dan menghasilkan hal yang positif. Jadi daripada membatasi, biarkan pasangan melakukan hal yang paling disukainya dan rasakan manfaatnya.

Jauhkan ponsel selama setidaknya beberapa jam

Minta pasangan workaholic kita untuk menyimpan gawainya selama beberapa waktu ketika bersama.

"Berkomitmen untuk menghabiskan beberapa menit, jam atau hari bersama tanpa gangguan ponsel," kata Elisabeth LaMotte, terapis dan pendiri Pusat Konseling dan Psikoterapi di Washinton DC, AS.

Cara ini bisa menjadi solusi konkret dan realistis untuk benar-benar fokus pada interaksi dengan pasangan.

Baca juga: Pentingnya Personal Space dalam Sebuah Hubungan

Ubah cara kita menyampaikan keluhan pada pasangan

Cobalah mengubah pola komunikasi kita ketika menyampaikan keluhan kepada pasangan soal kecenderungan gila kerja yang dimilikinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau