Oleh: Alifia Riski Monika dan Fandhi Gautama
KOMPAS.com - Tren bersepeda memang mengalami kenaikan sejak pandemi Covid-19 melanda. Banyak orang yang memilih bersepeda sebagai alternatif menjalani gaya hidup yang sehat.
Sepeda merupakan moda transportasi darat yang relatif murah, praktis, dan aman bagi lingkungan.
Melansir betterhealth, bersepeda dapat membantu melindungi Anda dari penyakit serius seperti stroke, serangan jantung, beberapa jenis kanker, depresi, diabetes, obesitas, dan radang sendi.
Selain bermanfaat bagi kesehatan, bersepeda juga memiliki banyak manfaat lain yang bisa dirasakan. Bersepeda juga dapat dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.
Pengalaman mahal saat bersepeda juga dialami oleh Wisnu Nugroho, yang rela memboyong sepeda kesayangannya sampai ke Roma, Italia. Selain karena hobi, dirinya bisa menikmati momen sambil menemukan berbagai tempat yang indah, yang jarang diketahui banyak orang.
Kisahnya bisa Anda dengarkan melalui siniar Beginu bertajuk “Belajar Memahami dan Bertindak seperti Roma” hanya di Spotify.
Bersepeda menyimpan segudang manfaat yang bisa didapat.
Olahraga dipercaya bisa mengatasi gangguan tidur. Cobalah bersepeda selama 20–30 menit setiap 2 hari sekali, maka waktu tidur Anda akan mulai teratur. Bersepeda sebelum terik matahari, bisa menyingkirkan hormon kortisol yang dapat menyebabkan insomnia.
National Sleep Foundation menemukan, lebih dari 75 persen orang yang bersepeda memiliki kualitas tidur yang baik, dibandingkan dengan orang yang tidak bersepeda. Orang yang tidak bersepeda cenderung lebih mengantuk di siang hari dan merasa kurang istirahat saat bangun tidur.
Baca juga: Memahami Yin-Yang dari Bersepeda
Bersepeda memiliki efek yang sama seperti berekreasi, yang mendorong dopamin memicu rasa bahagia. Tentu hal ini baik untuk kesehatan mental, terlebih untuk orang yang mengalami depresi, stres, dan rasa cemas yang berlebih.
Mensline Australia menyebutkan, bersepeda membuat darah dipompa ke seluruh tubuh pada tingkat yang lebih tinggi. Ini memungkinkan penyebaran endorfin dan zat baik lainnya lebih cepat.
Gerakan bersepeda yang teratur dan seragam, memiliki efek relaksasi pada otak, serta menstabilkan fungsi fisik dan mental. Berkonsentrasilah pada setiap gerakan kaki Anda, atur ritme pernapasan, dan rasakan sensasi saat pikiran Anda terjernihkan.
Banyaknya aktivitas yang mengandalkan kendaraan bermotor, membuat lingkungan tidak lagi sehat karena emisi karbon dioksida. Minat masyarakat yang tinggi untuk bersepeda, bisa menjadi upaya memerangi masalah emisi karbon dioksida.
Menurut penelitian, tiap tahun pegowes sepeda telah mengurangi 9 juta kg emisi CO2 dan mencegah kematian. Emisi CO2 merupakan sumber polusi yang paling banyak dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan mesin industri.