KOMPAS.com - Menghilangkan lemak perut adalah tujuan yang membuat banyak orang merasa stres.
Penyebabnya, kita kerap sulit untuk menentukan makanan atau perilaku tertentu yang merupakan akar penyebab kenaikan berat badan itu.
Salah-salah, kita malah melakukan hal yang menggagalkan upaya kita untuk makan sehat dan menurunkan berat badan.
Itu sebabnya ahli diet sangat menekankan, bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan sekaligus mengecilkan perut untuk mempraktikkan pola makan yang lebih mindful alias berkesadaran.
Baca juga: Manfaat Mindful Eating untuk Turunkan Berat Badan
Nah, dilansir dari laman Eat This Not That, berikut ini terdapat beberapa kesalahan yang membuat kita kesulitan menghilangkan lemak perut.
Kita telah didoktrin untuk berpikir bahwa makan sesedikit mungkin adalah cara paling efektif untuk menurunkan berat badan, padahal pendekatan itu sering menjadi bumerang.
"Makan terlalu sedikit dapat menyebabkan peningkatan hasrat dan membuat kita merasa lebih tidak terkendali di sekitar makanan," kata Lisa Moskovitz, RD, ahli diet terdaftar di NY Nutrition.
"Ini juga bisa membuat kita memasuki zona kelaparan dan dapat memperlambat metabolisme kita melalui termogenesis adaptif," sambung dia.
Menurut ahli nutrisi Molly Hembree, MS, RD, LD, serat membantu kita tetap kenyang dan memutus siklus makan berlebihan yang dapat menyebabkan konsumsi kalori berlebih.
Tapi, oatmeal hambar bukan satu-satunya pilihan kita.
"Buah beri, idealnya blackberry atau rasberi, memiliki kandungan serat tinggi pada lima gram atau lebih per porsi," terangnya.
"Masukkan blackberry ke dalam oatmeal atau berikutnya rasberi ke dalam puding maupun yogurt," saran dia.
Baca juga: 5 Dampak Buruk Saat Tubuh Kekurangan Asupan Serat
Oleh sebab itu, jadikan air putih, air soda, dan es teh tanpa pemanis sebagai minuman pilihan yang lebih sehat.
"Kami memberi tahu pasien untuk mempertimbangkan kembali kalori yang dapat diminum seperti soft drink, jus yang manis, dan bahkan smoothie," kata chief medical officer di 9am health, Avantika Waring, MD.