Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan untuk Tidak Memencet Jerawat dengan Tangan

Kompas.com, 16 Juli 2022, 15:56 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap kali memiliki jerawat di wajah rasanya tangan kita pasti gatal ingin menyentuh hingga memencetnya.

Padahal kebiasaan seperti itu perlu dihindari, sebab memencet jerawat tidak akan membantu mengatasinya.

Malah, perilaku ini bisa memperparah kondisi jerawat di wajah kita.

Melansir Verywell Health, memencet jerawat dengan tangan dapat membuat jerawatnya terlihat lebih buruk.

Berikut sejumlah alasan untuk tidak memencet jerawat dengan tangan.

Baca juga: Ingat Lagi Cara Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker

1. Bisa merusak kulit

Ilustrasi jerawat.PEXELS/ANNA NEKRASHEVICH Ilustrasi jerawat.
Seperti kita tahu, jerawat merupakan peradangan pada kulit yang ketika disentuh, berpotensi menciptakan peradangan yang lebih luas serta merusak tekstur kulit.

Gejala akan semakin parah apabila ada tekanan yang memaksa isi dari jerawat itu keluar, padahal jerawat istilahnya belum "matang".

Akibatnya, tekstur kulit jadi berlubang dan membuat pori-pori membesar atau biasa kita sebut dengan istilah "bopeng".

Baca juga: Ingat Lagi Cara Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker

2. Memicu jerawat breakout

ilustrasi jerawat, cara menghilangkan jerawat secara alami. Shutterstocks ilustrasi jerawat, cara menghilangkan jerawat secara alami.
Kebiasaan menyentuh jerawat dengan tangan hingga memencetnya secara paksa, bisa memindahkan bakteri yang ada di tangan ke wajah.

Kulit berjerawat yang kondisinya tidak stabil itu memungkinkan terpapar bakteri dan dampaknya dapat meluas ke area lain di wajah.

Tanpa disadari, kebiasaan yang seperti itu dapat menimbulkan jerawat breakout alias jerawat semakin banyak.

3. Sama sekali tidak ada efeknya

Ketika mencari cara menghilangkan bruntusan di jidat, kebanyakan orang mungkin akan langsung mencari obat anti-jerawat yang dijual bebas.PIXABAY/KJERSTIN_MICHAELA Ketika mencari cara menghilangkan bruntusan di jidat, kebanyakan orang mungkin akan langsung mencari obat anti-jerawat yang dijual bebas.
Memencet jerawat sembarangan sama sekali tidak membantu dalam mengurangi gejalanya.

Tekanan berlebihan yang ada pada jerawat bisa membuat kondisinya semakin meradang, sampai memberikan bekas noda hitam.

Noda hitam inilah yang paling sering dikeluhkan, karena dalam menghilangkannya butuh waktu yang lama, bahkan perlu tindakan estetika di klinik kecantikan.

Jika memang jerawat sedang muncul, lebih baik tahan keinginan untuk menyentuh area wajah dan rawat dengan baik.

Kita dapat merawat kulit berjerawat dengan menjaga kebersihan wajah, hingga menggunakan perawatan kulit khusus wajah berjerawat.

Atau bila perlu, segera hubungi dokter kulit jika permasalahan jerawat tidak kunjung selesai.

Baca juga: Mengapa Jerawat Tak Kunjung Hilang?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau