KOMPAS.com - Ada anggapan umum yang menyebutkan karbohidrat membuat tubuh kita gemuk.
Padahal itu tidak sepenuhnya benar karena karbohidrat hanya berkontribusi pada peningkatan berat badan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Itulah alasannya tren pola makan atau diet yang ada saat ini menganggap karbohidrat sebagai nutrisi yang perlu dihindari.
Faktanya, selain protein dan lemak, karbohidrat juga termasuk makronutrisi, yaitu nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh kita.
Tak perlu menghindari karbohidrat sepenuhnya meskipun tengah berusaha menjalani pola hidup sehat.
Seperti disebutkan di atas, ada berbagai manfaat karbohidrat yang berguna untuk tubuh jika dinikmati dalam batasan yang ideal.
Baca juga: Mengenal Beda Karbohidrat Jahat dan Karbohidrat Baik
Inilah enam alasan pentingnya menjaga asupan karbohidrat dalam diet:
Para peneliti menduga, karbohidrat meningkatkan produksi serotonin, zat kimia otak yang menciptakan perasaan senang.
Studi yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine mengungkap, peserta yang mengikuti diet rendah karbohidrat selama setahun (sekitar 20-40 gram karbohidrat per hari) mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, dan kemarahan.
Hasil ini dibandingkan dengan peserta yang menjalani diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat yang terdiri dari produk susu rendah lemak, biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Para peneliti di Brigham Young University di Utah, AS memantau pola makan wanita paruh baya selama hampir dua tahun.
Mereka menemukan, peserta yang menambah asupan serat umumnya kehilangan berat badan. Sedangkan peserta yang mengurangi serat dalam diet justru berat badannya meningkat.
Kedua hal itu dapat berkontribusi menurunkan berat badan.
Studi menunjukkan, meningkatkan asupan serat larut --serat dalam makanan kaya karbohidrat seperti oatmeal dan kacang-kacangan-- antara 5-10 gram per hari dapat menurunkan kadar kolesterol LDL alias kolesterol jahat 5 persen.