Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2022, 18:47 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan obsesif kompulsif atau obsessive compulsive disorder (OCD) termasuk gangguan mental yang menyebabkan penderitanya harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.

Apabila tidak dilakukan, penderita OCD akan dihantui rasa cemas dan ketakutan.

Terkadang mereka yang memiliki gangguan ini sudah menyadari jika pikiran dan tindakan yang mereka cenderung berlebihan.

Namun, mereka tidak dapat menghindari hal itu dan merasa harus terus melakukannya.

Baca juga: Tanda-tanda Anak Mengidap OCD, Perlu Perhatian Orangtua

Kurangnya pengetahuan terkait OCD menjadi salah satu faktor yang membuat pengidap OCD sulit didiagnosis dengan baik, dan tidak mencari pengobatan yang tepat.

Dikutip laman Do Something, ada 11 fakta mengenai OCD yang mungkin akan mengejutkan kita.

1. OCD menghasilkan pikiran tertentu secara berulang

Seperti dilaporkan National Institutes of Health, OCD adalah gangguan kecemasan mental yang menghasilkan pikiran atau bayangan berulang tentang banyak hal yang berbeda.

Misalnya, ketakutan akan kuman, kotoran, atau penyusup, takut mengalami tindakan kekerasan, dan menyakiti orang yang dicintai.

Penderita OCD juga takut terlibat dalam aktivitas seksual, dan cenderung terlalu rapi.

2. Beberapa aktor dan aktris Hollywood pernah mengidap OCD

Daniel Radcliffe, Cameron Diaz, Leonardo DiCaprio, Megan Fox dan Justin Timberlake adalah sederet selebritas yang pernah hidup dengan OCD.

3. OCD didiagnosis sejak usia muda

Rata-rata, individu didiagnosis menderita OCD saat mereka berusia 19 tahun.

4. Prevalensi OCD

Dilaporkan National Institutes of Health, sekitar 1 dari 40 orang dewasa dan 1 dari 100 anak di AS mengalami OCD.

Baca juga: Pikiran dan Tindakan yang Menandakan Gejala OCD, Kamu Salah Satunya?

5. Lebih banyak ditemukan di negara maju

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, gangguan kecemasan --seperti OCD-- lebih banyak terjadi di negara maju daripada di negara berkembang.

6. Terbagi menjadi obsesi dan kompulsi

Gejala OCD dibagi antara obsesi dan kompulsi.

Bentuk obsesi meliputi pikiran, desakan, atau impuls yang berulang dan terus-menerus, sedangkan kompulsi adalah perilaku berulang atau tindakan yang dirasakan individu sebagai respons terhadap obsesi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com