KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Twitter diramaikan keluhan salah satu penggunanya yang merasa mendapatkan respon tidak menyenangkan dari pengelola restoran.
Berdasarkan ceritanya, ia mendapatkan sikap ketus dan tidak ramah ketika hendak memotret suasana dapur demi keperluan konten media sosialnya.
Keluhan itu langsung viral dan jadi sasaran kritikan netizen karena dianggap arogan, bukannya menuai dukungan.
Baca juga: Etika Mengajukan Komplain di Restoran tanpa Harus Bersikap Kasar
Dokumentasi pribadi di dapur restoran tanpa izin itu dinilai melanggar batas dan sudah sepantasnya mendapatkan respon demikian dari manajernya.
Konsumen restoran sering kali datang dengan perilaku yang bervariasi dengan kepribadian masing-masing.
Tak heran jika waiters dan manajer restoran perlu bersikap profesional agar bisa menjalankan bisnisnya dengan baik.
Namun ada kalanya perilaku konsumen restoran bisa sangat menyebalkan sehingga mereka habis kesabaran.
Apa saja?
Perilaku yang kerap membuat frustasi banyak pelayan restoran adalah pelanggan yang bertele-tele.
Mereka mengaku sudah siap memesan namun sebenarnya belum membaca buku menu yang disediakan dan terus terus mengajukan banyak pertanyaan.
Tentunya ini membuang waktu sehingga waiters tidak bisa bekerja dengan optimal.
Baca juga: James Corden Dicekal Restoran Terkenal New York karena Kasar pada Pelayan
Tindakan tersebut sebenarnya berlebihan dan cenderung kasar ketika kita ingin memanggil waiters.
Sikap yang lebih sopan adalah dengan kontak mata atau lambaian singkat yang akan direspon jauh lebih baik.
Hal ini bisa mengganggu konsumen lain dan membuat para pelayan kerepotan melakukan pekerjaannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.