KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, metabolisme kita cenderung melambat sehingga kita lebih sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan memproses nutrisi dari makanan.
Hal ini pun disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk penurunan massa otot, perubahan hormon, dan tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah.
Meski demikian, untungnya ada beberapa faktor yang bisa kita kendalikan untuk memengaruhi metabolisme, termasuk pola makan.
Dengan menghindari makanan olahan atau ultra proses dan berfokus pada makanan utuh, sangat mungkin untuk mendukung metabolisme yang lebih cepat agar kita tetap bugar dari waktu ke waktu.
Dilansir dari laman She Finds, ahli nutrisi di Strength Warehouse, Jesse Feder, RDN, CPT pun membagikan sejumlah daftar makanan ultra proses yang sebaiknya dihindari orang-orang di atas 40 tahun karena dapat mengganggu metabolisme.
Meskipun lezat dan mudah dikonsumsi, sereal manis adalah salah satu makanan ultra proses yang dapat berdampak negatif pada metabolisme tubuh kita.
"Sereal manis adalah salah satu makanan olahan paling tidak sehat karena sarat dengan gula, natrium, dan karbohidrat olahan," kata Feder.
"Ketika dikonsumsi dalam jumlah tinggi dan secara konsisten, makanan ini juga dapat menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung," sambung dia.
Memang, makanan ultra proses seperti sereal manis bisa memberi energi yang cepat karena juga dapat dicerna dengan sangat cepat.
Namun, sayangnya, ini menyebabkan penurunan gula darah sehingga memperlambat metabolisme tubuh kita.
Selain itu, tingginya jumlah gula tambahan dalam makanan dapat menimbulkan berbagai macam risiko kesehatan, termasuk penambahan berat badan.
Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula, tubuh akan memproduksi insulin untuk membantu memprosesnya.
Lonjakan insulin inilah yang kemudian menyebabkan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon, yang menyebabkan kadar insulin lebih tinggi dalam aliran darah.
Pada akhirnya, kadar insulin yang tinggi menimbulkan kenaikan berat badan, terutama di sekitar area perut, dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 maupun gangguan metabolisme lainnya.
Baca juga: Makanan Manis dan Dampaknya pada Kesehatan Jantung