Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Meminta Maaf dengan Tulus, Hindari 2 Kata Ini

Kompas.com - 11/04/2023, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Meminta maaf seringkali terasa tidak nyaman karena membuat kita berada dalam posisi yang rentan.

Bagaimana jika permintaan maaf kita dimanfaatkan orang lain untuk menumpahkan kesalahan pada kita?

Atau, apa jadinya jika kata maaf justru menyebabkan kita menerima sanksi sosial?

Tetapi pada dasarnya, permintaan maaf yang tulus dapat membantu memperbaiki hubungan dengan orang lain dan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Baca juga: 11 Cara Meminta Maaf agar Hati dan Pikiran Tak Terbebani

Orang yang mampu meminta maaf akan menghindari dua kata, yaitu "jika" dan "tapi".

Sebab, kedua kata tersebut membuat permintaan maaf kita terdengar tidak tulus dari dalam hati.

1. Kata "jika" menandakan kita tidak mengakui kesalahan

Ketika meminta maaf, hindari menggunakan kata "jika". Pasalnya, kata itu dapat membuat penerima maaf meragukan niat baik kita untuk mengakui kesalahan yang sudah dilakukan.

Lebih buruk lagi, penggunaan "jika" dapat mengalihkan kesalahan pada penerima maaf.

Salah satu contohnya adalah "maafkan saya jika kamu terlalu terluka dan tidak bisa membedakan reaksi yang wajar atau tidak".

Masih belum yakin apakah tindakan kita sudah menyakiti hati orang lain? Lebih baik bertanya langsung pada mereka daripada menggunakan kata "jika".

2. Kata "tapi" menunjukkan kita tidak bertanggung jawab

Menggunakan kata "tapi" dalam permohonan maaf menandakan kita mencoba menghindar dari tanggung jawab sekaligus menyiratkan jika tindakan itu bisa terjadi lagi di masa depan.

Misalnya, jika kita mengatakan "maafkan saya, tapi saya sedang sangat buruk hari ini," orang lain mungkin akan membayangkan kita akan melakukan tindakan yang sama saat kita kembali mengalami hari yang buruk.

Baca juga: Kenapa Orang Enggan Meminta Maaf?

Permintaan maaf yang berisi kata "tapi" juga seringkali digunakan untuk mencoba membenarkan kesalahan, seperti "maafkan saya, tetapi saya tidak bermaksud seperti itu."

Memberikan konteks tentang apa yang terjadi bisa membantu dalam situasi seperti ini.

Tergantung seberapa serius tindakan kita, orang lain mungkin lebih memahami bahwa kita sedang mengalami masalah dan bertindak di luar karakter kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com