KOMPAS.com - Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa beberapa orang tampak begitu kuat sehingga mereka bisa bangkit kembali.
Tidak peduli seberapa besar kehidupan menjatuhkan mereka, mereka bangkit. Lalu, apa rahasia mereka dalam menghadapi masa-masa sulit semacam itu?
Jawabannya -ternyata- sederhana: kekuatan mental.
Orang yang kuat secara mental mengembangkan serangkaian mekanisme penanggulangan untuk menghadapi kenyataan hidup yang keras.
Dan, seperti hal-hal yang mereka lakukan, ini juga tentang apa yang mereka hindari.
Roselle Umlas, seorang penulis lepas dengan ketertarikan untuk membantu orang menjadi lebih reflektif dan sadar diri sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih baik dan menikmati hubungan yang bermakna, mengulas tentang hal ini.
Baca juga: Jebakan Persona Dunia Maya dan Kesehatan Mental
Umlas lantas membagikan tujuh hal yang dihindari oleh orang-orang yang kuat secara mental.
"Saya akan mulai dengan sesuatu yang sering saya lakukan di masa lalu," kata Umlas.
Kita tahu perasaan itu ketika hidup tidak berjalan seperti yang diinginkan, dan kita mulai mengatakan hal-hal seperti...
Apakah kamu pernah menyanyikan "lagu-lagu sedih" dan penyesalan semacam ini?
"Nah, sekarang saatnya untuk menghentikannya," sebut Umlas.
Sebab, kata dia, orang yang bermental kuat tidak akan membuang waktu untuk mengasihani diri mereka sendiri.
Mereka tahu bahwa mengasihani diri sendiri adalah jebakan yang hanya akan membawa pada pikiran dan perilaku negatif.
Ya, hidup memang sulit, tapi mengapa memperbesarnya dengan mengasihani diri sendiri?
Kita mungkin akan berakhir dengan mentalitas korban, dan itu bukanlah cara untuk memberdayakan diri sendiri.
Baca juga: 5 Fakta Masalah Kesehatan Mental Remaja, Orangtua Wajib Tahu
Inilah masalahnya - mengasihani diri sendiri terkadang berasal dari rasa memiliki hak. Perasaan bahwa dunia berutang sesuatu kepada kamu.
Mentalitas semacam itu menempatkan semua kekuatan pada dunia dan tidak ada pada dirimu.
Pada dasarnya, kamu adalah orang pasif yang menunggu sesuatu diberikan kepadamu, entah itu cinta, kesuksesan, kebahagiaan, atau apa pun yang kamu inginkan.
"Saya benci mengatakannya, tapi dunia tidak berutang apa-apa pada kamu," kata Umlas.
Orang-orang yang bermental tangguh mengetahui hal ini. Mereka memahami bahwa kesuksesan dan kebahagiaan bergantung pada usaha mereka sendiri.
Tentu saja, terkadang keadaan yang tidak menguntungkan menghalangi, tetapi terserah mereka untuk menghadapinya.
"Apakah kamu melihat pergeseran kekuatan di sini? Pola pikir tersebut menempatkan mereka di kursi pengemudi, yang mengendalikan," kata Umlas.
Meski begitu, mereka juga memahami perbedaan antara hal-hal yang bisa dan tidak bisa mereka kendalikan.