Cacingan pada Anak, Jenis, Gejala, dan Pengobatannya

KOMPAS.com - Cacingan adalah ancaman kesehatan yang serius terhadap anak.

Infeksi cacingan bisa terjadi ketika anak mengalami kontak langsung dengan telur cacing dari makanan, minuman, atau benda lain dan tidak sengaja tertelan.

Bahkan, apabila anak tidak mencuci tangan, infeksi bisa menyebar ke orang lain.

Orangtua perlu mengetahui berbagai jenis cacing yang dapat hidup di tubuh anak, apa yang dilakukan cacing di dalam tubuh, bagaimana anak bisa terinfeksi, dan cara mengusir parasit ini.

Jenis cacingan

Beberapa jenis cacing paling umum yang menginfeksi anak adalah:

1. Cacing pita

Cacing pita memiliki kait dan pengisap di ujung yang memungkinkannya melekat pada usus dan berkembang biak dengan memakan makanan yang sebagian dicerna.

Anak-anak umumnya tertular cacing pita melalui makanan yang terkontaminasi.

2. Cacing gelang

Infeksi cacing gelang disebabkan oleh cacing yang hidup di dalam tanah. Bentuknya pipih dan panjangnya dapat mencapai 35 sentimeter jika tidak diobati.

Cacing gelang dapat ditemukan di air laut, tanah, dan air tawar.

3. Cacing tambang

Cacing tambang biasanya terkait dengan kebersihan yang kurang baik.

Cacing ini menempel pada dinding usus dan menyebabkan masalah kesehatan. Anak-anak bisa terinfeksi cacing tambang saat melakukan kontak dengan tanah yang terkontaminasi.

Baca juga: Kenali 3 Gejala Spesifik Anak Cacingan

Gejala cacingan

Infeksi cacingan pada anak tidak menunjukkan gejala yang jelas. Bahkan jika ada gejala, seringkali gejala itu begitu kecil sehingga sering diabaikan.

Inilah beberapa tanda dan gejala yang mungkin muncul jika anak mengalami cacingan:

• Penurunan berat badan
• Muntah
• Gangguan tidur
• Masalah pada saluran pencernaan
• Konstipasi
• Nyeri perut
• Diare
• Nyeri atau gatal di sekitar area anus
• Darah dalam tinja
• Tinja berbau tidak sedap
• Kelelahan
• Masalah lambung
• Kecemasan
• Hilangnya nafsu makan

Dampak cacingan terhadap perkembangan anak

• Cacingan dapat menyebabkan hilangnya zat besi dan protein dalam tubuh. Hal ini sering kali mengakibatkan anemia pada anak.
• Cacing gelang bisa mengganggu proses penyerapan nutrisi dalam tubuh.
• Merasa lapar, penurunan nafsu makan, dan merasa lemah adalah gejala dari cacingan.
• Diare dan disentri pada bayi dan balita juga dapat disebabkan oleh cacingan.
• Jika cacingan tidak terdeteksi dan diobati dengan baik, kondisi ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh anak dan berdampak negatif pada perkembangan intelektual dan fisik mereka.

Mengobati cacingan secara alami

Jika anak terinfeksi cacingan, segera konsultasikan dengan dokter. Orangtua juga bisa mencampurkan bahan-bahan berikut dalam makanan anak:

• Bawang putih
• Biji labu
• Pepaya yang belum matang
• Pare
• Daun neem
• Biji jintan
• Kunyit
• Wortel
• Kelapa
• Cengkeh

Bagaimana mencegahnya?

Ikuti langkah di bawah ini untuk mencegah penyebaran infeksi cacingan:

• Ajari anak agar selalu mencuci tangan setelah buang air dan sebelum makan
• Rajin memotong kuku anak secara teratur
• Dorong anak untuk tidak menghisap jempol atau menjilat jari mereka
• Ajari anak agar tidak menggaruk bokong atau mengorek hidung
• Bersihkan kursi toilet secara rutin
• Ajak anak untuk mandi setiap hari
• Cuci pakaian anak dengan sabun dan air selama beberapa hari setelah terinfeksi cacingan

Baca juga: Ini Lho 5 Cara untuk Cegah Balita Cacingan Selain Cuci Tangan