Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengenal 2 Jenis Gangguan Mental akibat Takut Berlebih

Kompas.com - 05/07/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Ketakutan adalah emosi yang normal dimiliki oleh manusia. Akan tetapi, jika perasaan tersebut timbul terlalu berlebihan, hal ini patut diwaspadai. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi tanda avoidant personality disorder atau fear of abandonment.

Gangguan Kepribadian Menghindar (Avoidant Personality Disorder)

Melansir dari WebMD, avoidant personality disorder atau gangguan kepribadian menghindar adalah gangguan kepribadian yang membuat penderitanya kerap menghindari interaksi sosial dengan orang lain.

Informasi ini pun menjadi pembahasan utama siniar Anyaman Jiwa yang bekerja sama dengan Teman Bincang Indonesia dalam episode “Gangguan Kepribadian Menghindar - Avoidant Personality Disorder)”, yang dapat diakses melalui dik.si/AnyJiwAPD.

Melansir Verywell Mind, seseorang yang mengalami avoidant personality disorder kerap merasa malu, cemas, dan takut berlebihan terhadap penolakan orang lain.

Selain itu, pengidap gangguan kepribadian ini juga memiliki perasaan yang sangat sensitif untuk dinilai secara negatif. Alhasil, mereka akan sulit untuk menjalin hubungan yang dekat dengan orang lain.

Penyebab munculnya gangguan kepribadian ini pada dasarnya belum diketahui secara pasti. Namun, secara umum ada tiga faktor utama yang dapat menjadi pemicu avoidant personality disorder, yaitu faktor genetik, lingkungan sosial, dan psikologis.

Baca juga: Oversharing di Media Sosial, Apa Dampaknya?

Pada umumnya avoidant personality disorder dapat dikenali dari perkembangan anak-anak usia dini yang ditandai dengan sikap malu, isolasi, dan menghindari orang asing atau tempat baru.

Selain itu, gangguan kepribadian ini juga dapat dipicu oleh peristiwa traumatis seperti pernah mengalami pelecehan secara emosional, pernah mendapat penolakan atau ejekan dari lingkungan sosial, dan kurang kasih sayang dari orang tua.

Melansir Insider, konselor kesehatan mental Anthony Smith menjelaskan ada beberapa hal yang bisa menjadi pertanda seseorang mengalami gangguan kepribadian menghindar.

Pertama, selalu mengkritik diri sendiri karena memiliki pengalaman traumatis diabaikan direndahkan sejak kecil. Pengalaman tersebut akan berbekas hingga mereka tumbuh dewasa, sehingga memicu kecenderungan untuk menebak dan mengkritik diri sendiri.

Kedua, menghindari kedekatan emosional. Penderita avoidant personality disorder cenderung menarik diri dari situasi sosial. Namun, sebenarnya mereka juga sangat mendambakan memiliki hubungan yang dekat dengan orang lain.

Baca juga: Cara Ciptakan Batasan Diri agar Hidup Lebih Bahagia

Ketiga, kerap menolak peluang besar. Smith berpendapat banyak pengidap avoidant personality disorder yang memiliki selera humor dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, mereka tidak dapat melihat kualitas tersebut karena dibayang-bayangi oleh perasaan rendah diri.

Mengenal Kondisi Takut Ditinggalkan (Fear of Abandonment)

Dilansir dari Verywell Health, fear of abandonment merupakan kondisi yang terjadi akibat pengalaman buruk atau trauma di masa lalu. Pengidap kondisi ini dapat mengalami rasa takut luar biasa jika ditinggal pergi oleh orang terdekatnya.

Informasi ini juga dijelaskan dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Takut Kehilangan atau Ditinggalkan (Fear Abandonment)”, yang dapat diakses melalui tautan dik.si/AnyJiwFear.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com