Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Mengenal "Fear of Abandonment", Perasaan Takut Ditinggalkan

Kompas.com - 27/06/2023, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Oleh: Rangga Septio Wardana dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Pengalaman di masa lalu ternyata merupakan salah satu faktor yang membentuk kepribadian seseorang. Hal ini juga yang menyebabkan beberapa orang memiliki perasaan takut kehilangan atau ditinggalkan.

Kondisi tersebut dikenal sebagai fear of abandonment, yaitu perasaan takut ditinggalkan dan merasa sangat cemas jika orang-orang terdekatnya akan pergi. Pada umumnya, kondisi ini dipengaruhi oleh pengalaman di masa lalu seperti pola asuh anak, pengalaman kehilangan, dan hubungan romantis yang menyakitkan.

Informasi ini pun menjadi pembahasan utama dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Takut Kehilangan atau Ditinggalkan (Fear Abandonment)”, yang dapat diakses melalui tautan dik.si/AnyJiwFear.

Mengenal Kondisi Fear of Abandonment

Dilansir dari Verywell Health, fear of abandonment merupakan kondisi yang terjadi akibat pengalaman buruk atau trauma di masa lalu. Pengidap kondisi ini dapat mengalami rasa takut luar biasa jika ditinggal pergi oleh orang terdekatnya.

Pengidap kondisi ini juga mustahil untuk dapat menjalani hubungan yang sehat. Pasalnya meskipun ketakutan ini tidak masuk dalam jenis phobia, tetapi rasa takut tersebut dapat berdampak negatif pada hubungan.

Baca juga: 3 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai

Orang dengan rasa takut akan ditinggalkan secara berlebihan cenderung menunjukkan pemikiran atau perilaku yang dapat berpengaruh buruk pada hubungan dengan orang sekitar.

Tanda Pengidap ‘Fear of Abandonment’

Melansir dari Psychology Today, rasa takut kehilangan yang berlebihan justru akan menimbulkan masalah lain. Pasalnya, pengidap kondisi ini cenderung akan mudah merasa tersinggung saat mendapat kritik, tak suka penolakan, sulit percaya dengan orang lain, sulit memulai pertemanan baru, sulit berkomitmen, menyalahkan diri sendiri, dan memaksakan kehendak.

Jenis-jenis ‘Fear of Abandonment’

Melansir dari Healthline, fear of abandonment terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ketakutan emosional, ketakutan ditinggalkan saat kecil, dan ketakutan berpisah dengan pasangan.

Ketakutan Emosional

Setiap orang tentu memiliki kebutuhan secara emosional. Jika tidak terpenuhi, orang tersebut mungkin akan merasa tidak dihargai, tidak dicintai, dan terputus.

Akibatnya, pengidap kondisi ini akan merasa sangat sendirian, bahkan saat mereka menjalin hubungan dengan seseorang yang hadir secara fisik.

Apabila pemicunya adalah pengalaman masa kecil, orang yang mengalami akan terus merasa takut secara berulang.

Perpisahan Masa Kanak-kanak

Sangat wajar jika balita dan anak-anak merasakan fear of abandonment. Mereka bisa mengekspresikan kecemasan dengan menangis, berteriak, atau menolak perpisahan dengan orangtua.

Masalah Hubungan Percintaan

Ketika menjalin hubungan percintaan, kebanyakan orang cenderung memiliki ketergantungan kepada pasangannya.

Fear of abandonment akan membuat pengidapnya memiliki masalah kepercayaan, curiga, dan terlalu cemas tentang keharmonisan hubungan.

Baca juga: Cara Ciptakan Batasan Diri agar Hidup Lebih Bahagia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com