Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2023, 13:53 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Huffpost

KOMPAS.com - Tidak banyak yang menyadari jika asupan makanan juga berdampak pada kesehatan mental.

Umumnya, kita hanya mewaspadai pengaruhnya pada kesehatan fisik seperti jantung, ginjal atau pencernaan.

Faktanya, ada makanan dan minuman yang sebaiknya dijaga porsinya demi kondisi emosional kita.

Baca juga: Menikmati Sinar Matahari dan Alam Bisa Jaga Kesehatan Mental

Beberapa menu dapat memengaruhi kadar kortisol, serotonin, dan dopamin yang berpotensi memicu stres, kecemasan hingga depresi.

Makanan yang buruk untuk kesehatan mental

Ada beberapa makanan yang jika dikonsumsi berlebihan akan berdampak buruk pada kesehatan mental kita.

Oleh sebab itu, moderasi adalah kuncinya agar kita bisa tetap menikmatinya sekaligus memastikan kondisi mental tetap terjaga.

Baca juga: Cara Menerapkan Mindful Eating, Baik untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Berikut daftarnya.

Beberapa cangkir kopi atau espreso

Ilustrasi menyeduh kopi menggunakan kertas filter.SHUTTERSTOCK/Hu Siyuan Ilustrasi menyeduh kopi menggunakan kertas filter.
Bagi sebagian orang, terlalu banyak kafein dapat berdampak negatif pada kecemasan.

"Jika seseorang cenderung merasa cemas atau memiliki banyak pemicu stres, terlalu banyak kafein menyebabkan peningkatan respons kortisol dan dapat menyebabkan kelelahan adrenal," kata psikolog klinis berlisensi, Dr Brittney Jones.

Baca juga: Pedro Pascal Minum 6 Shot Espresso dalam Segelas Kopi, Ini Efeknya

Imbasnya adalah munculnya stres dan kelelahan yang terus-menerus sekaligus masalah tidur.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 250 miligram kafein per hari dapat berdampak negatif pada kecemasan,

Untuk orang yang mudah cemas setelah minum kopi, dianjurkan mencari alternatif kafein dari matcha karena bisa memberikan ketenangan berkat senyawa yang disebut L-theanine.

Soda diet

"Semua orang menyukai soda diet dingin di musim panas, tetapi masalah kesehatan lebih besar daripada manfaatnya,” kata Dr. Jacques Jospitre, Jr., psikiater bersertifikat.

Minuman ini memang rendah gula namun dampak negarifnya bisa lebih besar.

Baca juga: 3 Alasan Soda Diet Tidak Baik untuk Kesehatan

Kebanyakan mengandung fenilalanin yang merupakan bahan kimia tambahan yang mampu mengacaukan neurokimia otak dengan menghentikan produksi serotonin dan dopamin yang tepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com